SUYATNO Caleng PARTAI BULAN BINTANG asal Delitua
Hanya saja, tidak mudah memusnahkan penyakit korupsi. Walau sedianya penyakit korupsi bisa dihentikan dengan kesadaran diri sendiri alias tidak mudah tergiur dengan yang namanya rupiah. Seandainya pejabat negeri ini mampu memusnahkan korupsi, pastinya negara ini akan disengani.
"Korupsi itu nakal dan membunuh bangsa. Makanya, saya berkeinginan membangun rakyat tanpa korupsi. Saya optimis, apabila korupsi bisa dimatikan, negeri ini akan sejahtera," sebut Suyatno, yang kini terdaftar salah seorang caleg DPRD Deliserdang dari Partai Bulan Bintang Nomor Urut I daerah pemilihan (Dapil 6) yang meliputi Kecamatan Delitua,
Biru-biru, Namorambe, Pancurbatu, Sibolangit dan Kutalimbaru.
Menurut lelaki kelahiran 13 Januari 1958 ini, tidak ada kata mustahil bagi rakyat membangun negeri tanpa korupsi. Melalui kerja keras dan semangat kebersamaan yang dibangun, segalanya akan tercapai.
"Kita sedih melihat banyaknya kasus korupsi mendera bumi ini. Kalau kita berpikir tidak korupsi, negara akan sejahtera, kemakmuran bakal tercapai, rakyat pun tersenyum lega. Coba saja pikir, miliaran bahkan triliunan uang dikorupsi pejabat, kalau uang itu tidak dikorupsi masyarakat bisa sejahtera," kata pria bersahaja yang bermukim di Jalan Aman, Desa Sukamakmur, Kecamatan Delitua, kepada BN, kemarin.
Diakui Suyatno yang akrab disapa Pak Nono, majunya dia di Pileg Kabupaten Deliserdang adalah murni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, lanjutnya, anggota legistaltif merupakan salah satu lembaga negara yang berhak mengambil kebijakan, terutama tatanan belanja daerah. Intinya, lanjut Pak Nono, wakil rakyat harus bersentuhan langsung dengan rakyatnya yang notabene memberikan dukungan.
"Rakyat itu harus dibela, rakyat itu harus dihargai, dan rakyat itu harus disejahterakan. Jangan jadikan rakyat sebagai kambinghitam dalam segala hal. Rakyat itu penopang wakilnya di legislatif, makanya tugas saya nanti kalau terpilih duduk sebagai wakil di DPRD Derliserdang, saya akan memajukan dan mensejahtera rakyat, itu harus dan harga mati," tegas suami dari Misnawaty ini.
Memang, kata Pak Nono, untuk menjadi wakil rakyat itu tidaklah mudah. Malahan, kredilibilitas dan moralitas wakil rakyat saat ini telah tergerus dengan berbagai kasus. Mulai dari korupsi, perselingkuhan hingga permainan anggaran. Boleh dikata, tingkat kepercayaan rakyat terhadap wakilnya menurun.
"Nah untuk itu, tugas kita seandainya bisa menang dan duduk menjadi perwakilan rakyat supaya mampu memperbaiki menurunnya tingkat kepercayaan rakyat itu. Wakil rakyat yang terkait berbagai kasus dikarenakan tidak menghargai rakyatnya yang telah memilihnya," tukas Pak Nono sembari meminta dukungan dari warga Dapil 6 Kabupaten Deliserdang.
Didukung Keluarga
Majunya Suyatno dalam pertarungan calon anggota DPRD Deliserdang, tak terlepas dari dukungan keluarga dan warga. Panggilan hati untuk membela rakyat itu akhirnya membuat Suyatno nekat untuk mampu duduk sebagai legislatif. Apalagi diketahui keseharian Suyatno adalah seorang pria yang suka berorganisasi.
Terbukti, alumni SMA Negeri 3 Medan ini aktif menjadi pengurus salah satu organisasi kepemudaan (OKP) di Kecamatan Delitua dan pengurus sepakbola. Tak hanya itu, sejak pensiun sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Deliserdang, Suyatno menumpahkan segala pemikirannya untuk memajukan warga sehingga nama Suyatno sudah tak asing lagi di telinga warga Delitua.
Disamping itu, nekatnya Suyatno untuk dapat memperoleh kursi DPRD Deliserdang karena melihat kesenjangan yang terjadi di negeri ini. Seolah pejabat tak lagi memihak rakyat, begitu juga dengan wakil rakyat.
"Saya siap kalah, dan saya siap menang. Kalau menang, satu niat saya membangun negeri tanpa korupsi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui UKM," akhirinya. (PENHAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar