Rabu, 10 November 2010

Murid SD Inpres 064032 Jalan Besar Delitua Gang Baru kelas V diduga keracunan meninggal

Illustration : inset
Medan, (Analisa)

Tiga anak bersaudara kandung warga Jalan Bangun Sari Lorong II Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor, Senin (8/11) sore diduga menjadi korban keracunan makanan.

Ketiganya kemudian dirujuk ke RSUP Mitra Sejati. Namun naas, dua orang meninggal dunia dan seorang lagi kritis.

Dua anak yang meninggal dunia tersebut yakni Chairinisa (12) duduk dibangku kelas V SD Inpres 064032 Jalan Besar Delitua Gang Baru dan M Hasnan Siddik (7) di bangku kelas 2 SD Inpres Kanal. Sedangkan yang kritis adalah Aulia Desi Anggraini (4).

Pakde korban Suyanto saat dikonfirmasi di rumah duka, Selasa (9/11) mengatakan, Senin sore itu sehabis membeli jajanan berupa bakso di luar ketiga saudara kandung tersebut menyantap bersama makanan tersebut di rumah. Setelah itu mereka bertiga pun makan ubi goreng dan jambu. Kemudian meminum teh manis.

Namun entah kenapa tiba-tiba Hasnan kepalanya pening dan muntah-muntah. Hasnanpun dibawa ke RSU Mitra Sejati. Tak berapa lama kemudian disusul Chairinisa dan Desi. Ketiganya sempat mendapat perawatan intensif di RSUP Mitra Sejati.

Tetapi dari kejadian tersebut hanya satu yang selamat, sedangkan dua lagi meninggal dunia. Chairinisa meninggal dunia pada pukul 19.00 WIB dan M Hasnan Siddik meninggal dunia pada pukul 21.00 WIB. "Malam itu juga jenazah korban yang diduga keracunan makanan itu dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. Sementara Desi masih dirawat di RSU Mitra Sejati", cerita Suyanto.

Baru hari ini (Selasa-red) sekira pukul 12.00 WIB sambung Suyanto dua korban yang meninggal dunia diduga keracunan makanan dikubur dalam satu liang di Pekuburan Muslim Kedai Durian. Desi yang tadinya dirawat RSU Mitra Sejati dijemput orangtuanya untuk melihat terakhir kali kedua saudara kandungnya tersebut. Kondisi Desi saat dijemput sudah stabil.

Tolak autopsi

Orangtua korban Subandi mengatakan, bahwa mereka menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. "Kami telah membuat surat permohonan untuk tidak dilakukan visum et repertum terhadap dua anak kami ini yakni Chairinisa dan M. Hasnan Siddik ke Kapolsek Delitua," ungkap Subandi.

Kapolsekta Delitua Kompol Simon Paulus Sinulingga mengungkapkan, meski keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban namun pihak kepolisian akan terus menjalankan prosedur hukum termasuk memeriksa sampel makanan ke labfor.

"Dalam hal ini kita sudah ambil sampel muntahan dan sisa makanan yang menyebabkan kedua korban meninggal dunia. Kita hanya ingin mengetahui apa penyebabnya sehingga mengakibatkan dua bocah ini meninggal dunia," katanya.

Dia juga menambahkan, dalam kasus ini belum ada yang diperiksa. Soalnya pihak keluarga masih dalam keadaan berkabung. "Tapi kita tetap tangani penyebab kematian ini," tandasnya.

Pantauan wartawan di lapangan, warga terus mendatangi kediaman rumah duka. Mereka tidak menyangka sama sekali atas kejadian yang menimpa kedua saudara kandung tersebut hingga meninggal dunia. Pasalnya warga sebelumnya mengetahui kedua kakak beradik ini dalam keadaan sehat saat berangkat sekolah. (bara)

Sumber : analisadaily


Diduga Keracunan Jajanan di Lingkungan Sekolah, 2 Bocah Bersaudara Tewas di Delitua
Medan (SIB)Diduga keracunan usai mengkonsumsi makanan jajanan yang dibeli dari lingkungan sekolah salah seorang korban, dua dari tiga bocah bersaudara tewas, sementara seorang lainnya selamat setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Selasa (9/11) dini hari.

Kematian kedua kakak beradik, Khairunnisya (10) siswi kelas 5 sekolah dasar dan adiknya M Sidik, telah menghebohkan warga Kelurahan Kedai Durian, Medan Johor, tempat tinggal korban. Apalagi, kedua bocah itu terlihat sehat ketika berangkat sekolah, sehari sebelumnya. Warga setempat tumpah ke kediaman keluarga Subandi untuk melayat sekaligus mengetahui penyebab kejadian itu.

Di rumah duka, terlihat orangtua kedua korban tak hentinya menangisi kepergian kedua bocah malang tersebut. Sambil menangis, Ibu kedua korban, terlihat memeluk dan mencium putri bungsu dari empat anaknya, Aulia Desi (4) yang duduk di dekat jenazah tersebut. Bocah cilik ini lolos dari maut, setelah mendapat perawatan di rumah sakit.

Meski pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban, pihak kepolisian yang menerima laporan berencana melakukan uji laboratorium terhadap sisa makanan tersebut. Kedua korban dikubur dalam satu liang di Pekuburan Muslim Kedai Durian.

Terkait peristiwa yang dialami 3 adiknya, Rahmatina (13) kakak sulung mereka mengatakan, usai mengkonsumsi bakso yang dibeli dari lingkungan sekolah salah seorang korban, adiknya Sidik langsung mual, kejang-kejang dan sesaat kemudian tubuhnya membiru dengan busa yang keluar dari mulut. Segera saja Sidik dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Khairunnisya sang kakak yang membeli jajanan di sekolah melihat adiknya meraung dan tergeletak tak berdaya langsung saja menangis. “Nisa yang terakhir kali merasakan keracunan makanan. Dia sempat berdoa saat shalat dengan menangis karena takut adik terus meraung kesakitan,” terang Nurul lagi.
Namun tak berapa lama korban Khairunnisya dan Aulia Desi juga mengalami hal serupa sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit. Naas, dua adiknya harus meregang nyawa dan seorang lagi sempat menjalani perawatan.

Aparat Kepolisian Sektor Deli Tua yang mendengar kasus ini langsung melakukan penyelidikan di rumah duka. Sejumlah barang bukti berupa sisa muntahan yang melekat di pakaian dan sprei korban turut disita.
Kapolsekta Deli Tua Komisaris Polisi Simon Paulus Sinulingga mengungkapkan, meski keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban namun pihak kepolisian akan terus menjalankan prosedur hukum termasuk memeriksa sampel makanan ke labfor.

“Keluarga korban tak bersedia jenazah diotopsi. Namun kita melihat apa yang terjadi tetap menyelidikinya dengan mengambil sampel dan bukti-bukti untuk bisa diselidiki di Labfor Cabang Medan,” tukas Sinulingga.
Sementara itu usai disemayamkan beberapa saat di rumah duka, kedua kakak beradik ini Selasa siang dimakamkan di tempat pemakaman umum tak jauh dari kediaman korban. Beberapa warga kini semakin hati-hati dengan jajanan di sekolahan dan mewanti-wanti anaknya untuk tidak sembarangan jajan.
“Rasanya takut juga, karena jajanan di sekolah anak jadi menderita apalagi sampai kehilangan begini,” ujar Eti tetangga korban. (Pr2/d)
 Sumber : hariansib

Terkait keracunan makanan Polsek Delitua masih bel...





 

Tidak ada komentar: