Sabtu, 09 Oktober 2010

Aparat Polsek Delitua tentang isu baku tembak teroris dengan Polisi

Medan (SIB)
Masyarakat Medan khususnya yang berdiam di seputaran Jalan Brigjen Zein Hamid, tak jauh dari persimpangan Jalan Jenderal AH Nasution (Titi Kuning), Medan diguncang isu terjadinya baku tembak antara sekelompok bersenjata dengan aparat keamanan, Jumat (8/10) sekira pukul 10.30 WIB. Dalam waktu bersamaan juga beredar isu telah terjadi perampokan di Bank Syariah Mandiri di Jalan Brigjen Katamso, Medan, yang dilakukan sekelompok orang bersenjata api.
Isu tersebut sempat membuat heboh banyak kalangan masyarakat, apalagi belakangan beberapa kali aparat keamanan terlibat kontak senjata dengan kelompok bersenjata yang kerap disebut teroris.

Isu itu juga telah membuat sibuk aparat Brimob dan Polsekta Medan Kota serta Polsek Delitua, yang mebawahi dua wilayah yang disebutkan tempat kejadian. Aparat Polsekta Medan Kota yang dimpim Kapolseknya AKP Sandy Sinurat dan aparat Polsek Delitua langsung menyisir Jalan Brigjen Katamso dan Jalan Brigjen Zein Hamid untuk mencari tahu apa yang terjadi. Namun, hingga beberapa saat mencari kejadian yang diisukan tidak benar terjadi.
Beberapa masyarakat di kawasan itu yang ditemui mengaku mendengar isu tersebut. Bahkan saking santernya, disebutkan beberapa orang tak dikenal disebut-sebut tewas tertembak.

“Kami juga mendengar isu itu yang menyebutkan terjadi baku tembak teroris dengan Polisi,” ujar Mukhlis di lokasi. Bahkan isu itu sempat dipancarkan aparat Polsekta Medan Area melalui ragio “handy talky” (HT), sehingga menambah kehebohan.
Akibat isu tersebut, puluhan personil Brimob mengendarai sepeda motor trail dilengkapi senjata laras panjang juga mendatangi lokasi yang disebutkan. Sebagian berjaga-jaga di Bank Mandiri yang ada di kawasan tersebut, sebagian lain menyisir lokasi.
Sementara, sejumlah pedagang yang membuka usaha di sekitar itu langsung menutup pintu berjaga-jaga berbagai kemungkinan.
Kapolsek Medan Kota AKP Sandy Sinurat memastikan peristiwa baku tembak itu tak ada dan hanya isu yang dihembuskan orang-orang tak bertanggungjawab.

Terpisah Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Baharudin mengimbau agar masyarakat jangan cepat mempercayai isu yang beredar.
“Jangan cepat percaya dengan isu. Jika mendengar informasi tertentu, beritahu ke petugas keamanan agar dicek kebenarannya, serta jangan gegabah dalam bertindak. Tapi juga diminta supaya tetap waspada,” ujar Baharudin.

Seorang Lagi Anggota Kelompok Bersenjata yang Masih Dikejar di Dolok Masihul Bernama Syahrul Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno menyebutkan, seorang dari kelompok bersenjata yang masih dikejar aparat gabungan yang berada di Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai diidentifikasi bernama Syahrul Saat berkunjung ke RS Bhayangkara Jalan KH Wahid Hasyim. Jumat (8/10) pagi, Oegroseno mengatakan, menurut analisis intelejen, ada 12 orang anggota kelompok bersenjata yang berada di Dolok Masihul, di antaranya 8 sudah tewas, 3 hidup dan seorang pelaku lagi yang diduga Syarul masih dikejar.

Ditambahkannya, sejauh ini tim gabungan yang masih berada di Dolok Masihul melakukan penyisiran dan mencari Syarul yang masih DPO. Selain Syahrul kelompok lainnya yang dikhawatirkan berada di daerah tersebut juga masih dicari.
Sementara saat dikonfirmasi dengan keberadaan jenazah para tersangka yang tewas dalam baku tembak di Dolok Masihul, Oegreseno tidak mau berkomentar banyak. “Semua saya serahkan kepada Karumkit saja karena semua punya tugasnya masing-masing, ” kata Oegreseno.
Jenazah Diharapakan Diambil Pihak Keluarga

Kepala RS Bhayangkara Medan Kombes Pol Drs Arsyad Ginting sesuai dengan perintah Kapolda Sumut Irjen Pol Oegreseno mengharapkan kepada pihak keluarga untuk segera mengambil seluruh jenazah yang dititipkan Dit Reskrim Polda Sumut di RS Bhayangkara Jalan KH Wahid Hasyim, Medan dan RS Adam Malik.
Dikatakan Arsyad, seluruh pihak keluarga yang mau mengambil seluruh jenazah agar menyelesaikan terlebih dahulu segala administrasi di Polda Sumut, yang menitipkan jenazah tersebut di rumah sakit.
Dalam memenuhi segala persyaratan administrasi, diharapkan dari Pihak keluarga yang langsung datang membuat laporan ke penyidik Dit Reskrim Polda Sumut. Ditambahkannya, diharapkan apabila tersangka masih lajang, maka orang tuanya dan anggota keluarga yang sudah berkeluarga datang membereskannya. Mereka (pihak keluarga) akan dilakukan test DNA. Mereka diminta membawa KTP dan Kartu Keluarga untuk mencocokkan ciri-ciri dari tersangka yang sudah tewas dalam baku tembak di Dolok Masihul dengan anggota keluarganya.
Sementara dari pantauan wartawan di RS Bahyangkara, di kamar mayat jenazah yang tersisa hanya dua, yakni yang terakhir ditemukan warga setelah baku tembak di Dolok Masihul, sedangkan yang 6 lagi sudah dititipkan di RS H Adam Malik Medan.
Sedangkan yang masih menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Robin alias Dedy alias Hamzah Simanjuntak yang baru selesai menjalani operasi, sementara Abdul Ghani sudah dibawa ke Dit Reskrim Polda Sumut. (Pr2/y)
Sumber: hariansib

Tidak ada komentar: