Sabtu, 15 Mei 2010

Pasar Deli Tua Semrawut

Medan, 15/5 (www.antarasumut.com).- Pasar Deli Tua, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, yang lokasinya sekitar 8 km dari jantung kota Medan, tampak semrawut dan terkesan sulit untuk dibenahi. Sejauh ini belum tampak upaya pembenahan baik oleh pihak kecamatan maupun maupun Bupati Deliserdang.

Wartawan antarasumut.com yang selama beberapa hari ini meninjau lokasi melaporkan, pasar tersebut persis berada di persimpangan tiga di tengah kota kecil, ibukota kecamatan. Para pedagang terutama sayur mayur dan buah-buahan, menggelar dagangannya sampai ke pinggir jalan, sehingga mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas.

Mulai sejak pagi hingga sore hari, arus lalu lintas Medan – Deli Tua – Sibirubiru, dan kemudian Medan – Deli Tua – Pamah, macet karena melintasi kesibukan pasar yang terletak di persimpangan tiga tersebut. Bus angkutan kota (angkot) seperti POVRI dengan trayek Deli Tua-Medan dan sebaliknya, parkir di dekat pasar yang semrawut tersebut.

Angkot ukuran sedang seperti KPUM 23 dengan trayek Deli Tua-Medan-Diski (Binjai) pp, dan angkot 129 dengan trayek Medan-Deli Tua-Belawan pp juga memutar di tengah pasar. Demikian juga dengan angkot Hikma trayek Deli Tua-Medan-Simpang Amplas pp melintasi pasar, sehingga kemacetan arus lalu lintas jadi pemandangan yang rutin setiap hari. Kondisi ini diperparah dengan dengan beroperasinya truk angkutan pasir dan batu (sirtu) yang melintasi pasar tersebut untuk mencapai Pamah tempat galian C.

Pada hari Kamis yang merupakan hari pekan, kemacetan arus lalu lintas benar-benar menyebalkan bagi kenderaan yang akan melintas di pekan Deli Tua. Hampir seluruh bagian dari kota kecamatan itu menjadi lokasi lapak jualan, sehingga dari segala penjuru kenderaan bermotor termasuk roda dua terpaksa merayap seperti keong dan ekstra hati-hati sehingga tidak melanggar komoditi yang dipajang di pinggir jalan.

Hari pekan Kamis di Deli Tua terbilang ramai, karena komoditi hortikultura turun dari kawasan pegunungan, sedangkan ikan asin masuk dari Belawan dan Percut. Kebutuhan rumah tangga berupa produk industri seperti perabotan dapur, piring, gelas, sendok, kompor masak dan sebagainya umumnya buatan Jawa atau RRC, yang masuk melalui pelabuhan Belawan atau Tanjung Balai. (R01MOS).-
Sumber: www.antarasumut.com

Tidak ada komentar: