Sumber: news.okezone.com
MEDAN - Erik (18) warga komplek perumahan Sejarah Asri, Delitua kritis setelah dibantai temannya di dalam rumahnya sendiri pada Selasa (12/3/2013) sekira pukul 21.30 WIB.
"Kami tahunya di dalam rumah korban ribut-ribut dan setelah diperiksa kondisi Erik sudah bersimbah darah," kata Johan, tetangga korban.
Dia menjelaskan, pada awalnya warga sekitar tidak curiga karena hampir setiap hari dirumah tersebut terdengar suara ribut. Namun, kali ini keributannya luar biasa sehingga warga berkumpul dan memberanikan diri untuk melakukan pemeriksaan.
Sambung Johan, rumah korban sendiri terpaksa di dobrak warga, karena saat di desak untuk membuka pintu, orang yang berada di dalam tidak ada yang mau membuka.
"Ternyata setelah di dobrak, darah sudah berserakan, sedangkan kondisi Erik terdapat luka bacokan di bagian kepala dan badan," tuturnya.
Pelaku saat itu masih berada di dalam rumah dan berhasil kabur setelah memanjat tembok bagian belakang. Warga yang melihat tidak berhasil menangkap pelaku karena lebih memilih untuk menyelamatkan nyawa korban dengan membawanya ke rumah sakit.
Kata Johan, Erik saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa semester satu di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Medan.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Delitua, AKP Simon Sembiring mengaku sudah mengantongi nama pelaku dan saat ini masih dilakukan pengejaran.
"Kita sudah tahu pelakunya, dan mereka merupakan teman korban," katanya.
Sejauh ini, diduga pelaku berjumlah dua orang. Barang bukti yang diamankan dari lokasi yakni sepatu dan sepeda motor milik pelaku. Motif sementara diduga cinta segitiga, namun untuk lebih detailnya, penyidik masih melakukan pendalaman.
Ratusan warga sekitar sempat memadati komplek perumahan korban untuk menyaksikan olah TKP yang dilakukan tim identifikasi dari Polresta Medan. Korban sendiri telah dirawat di Rumah Sakit Sembiring, Delitua, Medan.
Illustrasi |
"Kami tahunya di dalam rumah korban ribut-ribut dan setelah diperiksa kondisi Erik sudah bersimbah darah," kata Johan, tetangga korban.
Dia menjelaskan, pada awalnya warga sekitar tidak curiga karena hampir setiap hari dirumah tersebut terdengar suara ribut. Namun, kali ini keributannya luar biasa sehingga warga berkumpul dan memberanikan diri untuk melakukan pemeriksaan.
Sambung Johan, rumah korban sendiri terpaksa di dobrak warga, karena saat di desak untuk membuka pintu, orang yang berada di dalam tidak ada yang mau membuka.
"Ternyata setelah di dobrak, darah sudah berserakan, sedangkan kondisi Erik terdapat luka bacokan di bagian kepala dan badan," tuturnya.
Pelaku saat itu masih berada di dalam rumah dan berhasil kabur setelah memanjat tembok bagian belakang. Warga yang melihat tidak berhasil menangkap pelaku karena lebih memilih untuk menyelamatkan nyawa korban dengan membawanya ke rumah sakit.
Kata Johan, Erik saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa semester satu di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Medan.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Delitua, AKP Simon Sembiring mengaku sudah mengantongi nama pelaku dan saat ini masih dilakukan pengejaran.
"Kita sudah tahu pelakunya, dan mereka merupakan teman korban," katanya.
Sejauh ini, diduga pelaku berjumlah dua orang. Barang bukti yang diamankan dari lokasi yakni sepatu dan sepeda motor milik pelaku. Motif sementara diduga cinta segitiga, namun untuk lebih detailnya, penyidik masih melakukan pendalaman.
Ratusan warga sekitar sempat memadati komplek perumahan korban untuk menyaksikan olah TKP yang dilakukan tim identifikasi dari Polresta Medan. Korban sendiri telah dirawat di Rumah Sakit Sembiring, Delitua, Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar