Sumber: http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/10/12/60157/bupati_deliserdang_lepas_24_tenaga_keperawatan/#.TrY2LvRnfDY
MedanBisnis –Lubuk Pakam. Bupati Deliserdang, Drs H Amri Tambunan melepas dan menepungtawari 24 alumni lulusan STIKes Deli Husada, Delitua dan STIKes Medistra, Lubuk Pakam yang dikelola Yayasan Rumah Sakit Sembiring akan bekerja sebagai tenaga Kangoshi dan Careworker di Jepang, Senin sore (10/10) di Aula Medistra Lubuk Pakam.
Menurut Ketua Yayasan Rumah Sakit Sembiring, Drs Johannes Sembiring didampingi Direktur STIKes Deli Husada dan Medistra, David Ginting SPd, 24 calon TKI keperawatan ini terdiri dari lima orang Kangoshi (perawat) dan 19 orang tenaga Careworker (perawat jompo) yang telah lulus seleksi BNP2TKI Jakarta diantara 200 orang terbaik di seluruh Indonesia.
“Selanjutnya mereka akan mengikuti pelatihan berbahasa Jepang selama enam bulan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa (P4TK Bahasa) di Jakarta, kemudian langsung bekerja di Jepang,” kata Johannes.
Dikatakan, dalam pelatihan berbahasa Jepang ini sekaligus dilakukan intervieu dan matching untuk menentukan tempat mereka bekerja di Jepang. Selama dalam pelatihan diberi uang saku Rp 3 juta per bulan dan setelah bekerja akan diberi gaji Rp 17 juta hingga Rp 20 juta per bulan.
“Sebagai ketua yayasan maupun Direktur STIKes, kita merasa bangga atas prestasi yang diraih anak-anak. Semua ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak terlebih-lebih Pemkab Deliserdang yang senantiasa komit mendukung dunia pendidikan yang menjadi prioritas pembangunan di daerah ini,” papar Johannes Sembiring.
H Amri Tambunan dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada pimpinan STIKes maupun lulusannya yang telah sama-sama menunjukkan prestasinya hingga dapat tampil ke tingkat internasional.
Bupati berharap nantinya tenaga medis tersebut menjadi tenaga-tenaga kesehatan yang handal dan mampu mentransfer ilmu maupun pengalamannya ke daerah asalnya. Apalagi Jepang sebuah negara yang terkenal memiliki tenaga skil dan pengalaman.
Sementara Kepala BP3TKI Medan, Drs Harris Napitupulu MM mengatakan, mereka baru tahun pertama ini mampu mengirim TKI seperti ini dalam jumlah yang besar. “Program ini cukup baik, dimana penempatan dan perlindugannya ada campur tangan pemerintah, sehingga mereka dapat terlindungi. Harapan kita nantinya mereka dapat mengimplementasikan keterampilannya sekembalinya dari Jepang, sekaligus dapat menjadi sumber kehidupan bagi diri sendiri maupun keluarganya,” papar Harris. ( rinaldi samosir)
“Selanjutnya mereka akan mengikuti pelatihan berbahasa Jepang selama enam bulan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa (P4TK Bahasa) di Jakarta, kemudian langsung bekerja di Jepang,” kata Johannes.
Dikatakan, dalam pelatihan berbahasa Jepang ini sekaligus dilakukan intervieu dan matching untuk menentukan tempat mereka bekerja di Jepang. Selama dalam pelatihan diberi uang saku Rp 3 juta per bulan dan setelah bekerja akan diberi gaji Rp 17 juta hingga Rp 20 juta per bulan.
“Sebagai ketua yayasan maupun Direktur STIKes, kita merasa bangga atas prestasi yang diraih anak-anak. Semua ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak terlebih-lebih Pemkab Deliserdang yang senantiasa komit mendukung dunia pendidikan yang menjadi prioritas pembangunan di daerah ini,” papar Johannes Sembiring.
H Amri Tambunan dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada pimpinan STIKes maupun lulusannya yang telah sama-sama menunjukkan prestasinya hingga dapat tampil ke tingkat internasional.
Bupati berharap nantinya tenaga medis tersebut menjadi tenaga-tenaga kesehatan yang handal dan mampu mentransfer ilmu maupun pengalamannya ke daerah asalnya. Apalagi Jepang sebuah negara yang terkenal memiliki tenaga skil dan pengalaman.
Sementara Kepala BP3TKI Medan, Drs Harris Napitupulu MM mengatakan, mereka baru tahun pertama ini mampu mengirim TKI seperti ini dalam jumlah yang besar. “Program ini cukup baik, dimana penempatan dan perlindugannya ada campur tangan pemerintah, sehingga mereka dapat terlindungi. Harapan kita nantinya mereka dapat mengimplementasikan keterampilannya sekembalinya dari Jepang, sekaligus dapat menjadi sumber kehidupan bagi diri sendiri maupun keluarganya,” papar Harris. ( rinaldi samosir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar