Minggu, 02 Januari 2011

RS Sembiring terima korban hanyut dari Namorambe

Bekas Galian C di Namorambe Telan Dua Korban Jiwa Minggu, 02 Januari 2011 21:28

Starberita-Namorambe, Setelah dua bocah cilik, Aprianita br Ginting (10) dan Muliadi Ginting (9) tewas di bekas galian C di Desa Kwala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat 22 Oktober 2010 yang lalu, peristiwa yang sama kembali terjadi, Minggu (02/11).Dua abang beradik tewas di bekas galian c tersebut.

Lokasi bekas galian C milik salah seorang pengusaha di alur sungai Tani/Deli di kawasan Desa Namo Landur, Kecamatan Namorambe, Deli Serdang, di hari pertama 2011 juga mengambil dua korban jiwa. Sitor Lumbantobing (27) dan adiknya Laura Efrida br Lumbantobing (22) warga Jalan Binjai KM 14,2 Sumber Melati Diski, Kecamatan Sunggal Deli Serdang tewas di bekas lokasi galian berkedalaman 8 meter.

Laura Efrida ditemukan mengapung sekira pukul 20.00 WIB sekitar 15 meter ke hilir dari lokasi tenggelamnya korban. Saat ditemukan, korban yang sudah bekerja di salah satu bank swasta di Medan ini tidak bernyawa lagi. Sedangkan Sitor Lumbantobing ditemukan sekitar 1 kilometer ke hilir sungai persisnya di sekitar komplek SMA Negeri 1 Namorambe, kawasan Desa Jati Kesuma, Minggu (2/1) sekira pukul 11.30 WIB. Sebelum korban disemayamkan di rumah duka, terlebih dahulu dibawa ke RSU Sembiring Delitua untuk keperluan visum et-repertum sebagai bahan pengusutan Polsek Namorambe. Pada saat dilakukan pencarian terhadap korban, turun ke lokasi kejadian antara lain Camat Namorambe Hendra Wijaya, Kapolsek Namorambe AKP SH Karo- Karo beserta Kanit Reskrim Iptu M.Yunus Tarigan.

Menurut keterangan salah seorang adik sepupu korban Andi (15) ketika di konfirmasi andalas di Rumah Sakit Sembiring Minggu (2/12) sekira pukul 3 sore, mereka serombongan dengan menumpang dua mobil pribadi tiba di lokasi pemandian kawasan Desa Namo Landur, Namorambe. Kedua korban juga ikut dalam rombongan, karena memang semua peserta yang jumlahnya belasan orang masih punya pertalian keluarga. Tujuan mereka ke Namorambe untuk berlibur dalam suasana tahun baru.

Sesampai di lokasi pemandian alam, rombongan mandi-mandi untuk menghilangkan rasa pengab dalam perjalanan. Namun baru berkisar sepuluh menit mandi-mandi, Laura Efrida Lumbantobing terperosok ke lubuk bekas galian C berkedalaman 8 meter di alur sungai. Melihat Laura terperosok sambil minta tolong, Sitor Lumbantobing selaku abangnya segera memberikan pertolongan. Namun belum sempat Laura ditolong, Sitor juga ikut terperosok dan akhirnya tenggelam di lubuk yang sama hingga keduanya hilang ditelan sungai.

Keluarga yang ikut dalam rombongan segera melakukan pencarian terhadap kedua korban sekaligus memberitahukannya kepada warga di sekitar lokasi kejadian. Sejumlah petugas dari Polsek Namorambe, Polres Deli Serdang yang dilapori segera turun ke lokasi kejadian guna memberikan bantuan pencarian terhadap korban. Setelah dilakukan pencarian, sekitar 3 jam kemudian tepatnya sekira pukul 8 malam, Laura Efrida Lumbantobing menyembul di permukaan air.

Keluarga yang turut melakukan pencarian segera mendekat ingin tahu bagaimana keadaan korban. Begitu mengetahui korban sudah meninggal, jerit tangis keluarga korban seketika memecah ketegangan yang menghantui orang- orang yang melakukan pencarian.

Meski Laurua sudah ditemukan, pencarian terhadap Sitor Lumbantobing, abang Laura kembali diteruskan. Namun pada malam itu pencarian terpaksa dihentikan setelah lewat tengah malam karena air sungai mulai meluap. Pagi harinya, Minggu (2/1) kembali dilakukan.

Sekira pukul 08.00 WIB Tim Badan SAR Nasional Kantor Besar Medan tiba di lokasi pencarian. Pencarian dipusatkan di lubuk sungai bekas pengorekan galian C karena diyakini bahwa korban masih berada di
lubuk tersebut.

Pada saat dilakukan pencarian, Kepala Desa Jati Kesuma Panggung Wasito, tampak berperan aktif bantuan Tim Basarnas yang pada pagi itu sudah ikut melakukan pencarian terhadap korban. Setelah 18 jam lebih sejak hilang, korban Sitor akhirnya ditemukan sekitar 1 kilometer ke hilir sungai. Saat ditemukan, posisi korban tidak mengenakan baju dan seolah mendekab batu besar di tengah sungai dengan kedua kakinya tersangkut di celah-celah batu. Tim Basarnas dibantu warga setempat segera memberikan pertolongan dengan membawa korban ke tepi sungai. Selanjutnya korban yang mengalami luka-luka akibat benturan batu saat hanyut, dibawa polisi ke RSU Sembiring Delitua untuk divisum. (andalas/stp/BHI).
Sumber : starberita

Tidak ada komentar: