PENGUNGSI: Puluhan dari ratusan pengungsi berikut beberapa lembu milik pengungsi ikut ditampung di Paroki St Petrus-St Paulus, Kabanjahe bersama Pastor Paroki dan Panitia.
Peduli Pengungsi Gunung Sinabung-Karo
Di Paroki St Petrus-Paulus Jl Irian-Kabanjahe dan Paroki Tigabinanga
* Posko juga telah menampung pengungsian 50 ekor lebih kerbau, lembu dan kambing
Kabanjahe (SIB)
Keuksupan Agung Medan (KAM) dalam wujud kepedulian, rasa keprihatinan dan sepenanggungan kepada puluhan ribu pengungsi Gunung Sinabung yang kini tersebar di berbagai jambur (losd) di Berastagi, Kabanjahe, Singgamanik, Siabang-abang, Tigabinanga, Jamburtaras, Pulungan, Dalihannatolu dan di sejumlah posko lainnya, termasuk ditampung di rumah-rumah warga, juga Paroki St Petrus-St Paulus, Jalan Irian, Kabanjahe menampung ratusan pengungsi dan telah menyalurkan berbagai bantuan dermawan kepada pengungsi di berbagai desa.
Demikian dijelaskan Pastor Paroki St Petrus-St Paulus, Kabanjahe, P Rudianto Sitanggang Pr, Pastor Bernad Sijabat Pr, P Sesarius Pr, P Marianus Sikedang Pr, Pastor Paroki St Fransiskus, Tigabinanga, Pastor Moses Elias Situmorang OFMCap, P Stefanus Sitohang OfmCap dan Koordinator Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) KAM, Pastor Sabat Nababan, Pr didampingi Koordinator Panitia, Bastanta Purba kepada SIB, Minggu (5/9) di Jalan Irian, Kabanjahe.
Peduli Pengungsi Gunung Sinabung-Karo
Di Paroki St Petrus-Paulus Jl Irian-Kabanjahe dan Paroki Tigabinanga
* Posko juga telah menampung pengungsian 50 ekor lebih kerbau, lembu dan kambing
Kabanjahe (SIB)
Keuksupan Agung Medan (KAM) dalam wujud kepedulian, rasa keprihatinan dan sepenanggungan kepada puluhan ribu pengungsi Gunung Sinabung yang kini tersebar di berbagai jambur (losd) di Berastagi, Kabanjahe, Singgamanik, Siabang-abang, Tigabinanga, Jamburtaras, Pulungan, Dalihannatolu dan di sejumlah posko lainnya, termasuk ditampung di rumah-rumah warga, juga Paroki St Petrus-St Paulus, Jalan Irian, Kabanjahe menampung ratusan pengungsi dan telah menyalurkan berbagai bantuan dermawan kepada pengungsi di berbagai desa.
Demikian dijelaskan Pastor Paroki St Petrus-St Paulus, Kabanjahe, P Rudianto Sitanggang Pr, Pastor Bernad Sijabat Pr, P Sesarius Pr, P Marianus Sikedang Pr, Pastor Paroki St Fransiskus, Tigabinanga, Pastor Moses Elias Situmorang OFMCap, P Stefanus Sitohang OfmCap dan Koordinator Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) KAM, Pastor Sabat Nababan, Pr didampingi Koordinator Panitia, Bastanta Purba kepada SIB, Minggu (5/9) di Jalan Irian, Kabanjahe.
Didampingi sejumlah relawan dari umat Paroki St Petrus-St Paulus Kabanjahe, Paroki St Fransiskus, Tigabinanga, di antaranya, perwakilan PSE, Herdin Lingga, Dr Marikaya Bangun, Andro Meda Sembiring, Njarumi Sinulingga, Junias Tarigan, Ngajar Bangun, Pendi Tarigan, Martin Sembiring, Sedia Barus, Jaya Ginting, Ananias Sitepu, Mastina Br Sitepu, Curmin Br Ginting, Banngenana Br Purba, Rismawati Br ginting, Ratna Br Sembiring, Nd Andes Br Tarigan, T Purba, Antoni Bangun, Kawal Maha, Alexander Hr Ginting bahwa, sejak terjadinya letusan asap gunung berapi Sinabung, Jumat (27/8) pukul 17.30 wib, pengungsi dari berbagai desa di kaki gunung berapi mulai terjadi. Sejak kejadian dan para pengungsi berdatangan ke paroki telah semaksimal memberikan pelayanan sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan kepada para pengungsi.
Memang, terjadinya letusan gunung berapi Sinabung terletak di Kecamatan Naman Teran diawali letusan asap tebal dan debu panas, Jumat (27/8) pukul 17.30 WIB, awal kecemasan dan kepanikan bagi puluhan ribu masyarakat yang selama ini tinggal di desa-desa di kaki gunung berapi Sinabung. Letusan asap dan api berikut abu panas bercampur belerang, Sabtu (28/8) tengah malam, pukul 23.30 WIB, letusan Minggu (29/8) pukul 06.25 pagi dilanjutkan lagi letusan, Kamis (2/9) subuh sekitar pukul 04.40 dan dilanjutkan Kamis (2/9) sore pukul 18.00 wib membuat kepanikan warga terus meningkat sehingga pengungsian pun terus bertambah.
“Sampai saat ini sudah lebih dari 250 pengungsi dari berbagai desa, di antaranya dari desa Gurukinayan, Sukatendel, Berastepu, Beganding, Selandi, Kutagugung, Simpang Empat, Payung, Sukanalu Teran, Sukandebi, Kampungraya dan sejumlah warga desa lainnya yang mengungsi ke Paroki.
Tidak hanya itu, puluhan hewan warga berupa lembu, kerbau dan kambing kini lebih dari 50 ekor ikut dibawa warga mengungsi ke kompleks paroki. Kepada masyarakat dermawan dan ingin berbagi kasih kepada para pengungsi ini, atas nama Keuskupan Agung Medan, Paroki St Petrus-St Paulus, Jalan Irian, Kabanjahe siap menerima bantuannya untuk disalurkan kepada seluruh pengungsi yang sangat mendambakan bantuan secara cepat, merata dan tepat sasaran dengan tidak lebih lama menimbun bantuan yang ada.
Para dermawan yang ingin mendapatkan informasi lebih jauh kondisi para pengungsi dan situasi gunung berapi Sinabung, dapat menghubungi Koordinator Panitia, Bastanta Purba, HP. 08126403803 atau e-mail : caesarmaujawa@Yahoo.com,” tandas Bastanta Purba dan Dr Marikaya Bangun menambahkan.
Wujud keprihatinan tersebut, Posko KAM tidak hanya berkarya di Paroki St Petrus-St Paulus, Kabanjahe, namun juga di Paroki St Fransiskus, Kecamatan Tigabinanga yang juga telah menampung ratusan pengungsi dari berbagai desa sejak kejadian letusan gunung berapi, Jumat silam. Paroki di KAM ambil bagian dan menyatakan turut prihatin dengan rangkaian kejadian ini. KAM tentu tidak dapat menyatakan rasa keprihatinan ini satu-persatu kepada para pengungsi. Namun melalui tempat penampungan yang tersedia serta bantuan yang ada serta kunjungan dan doa yang disampaikan Pastor dan seluruh umat dan relawannya berkunjung ke berbagai jambur dan desa sebagai tempat penampungan, dapat dimaklumi dan diharapkan dapat memberi pelipurlara dan kekuatan bagi seluruh warga yang mengalami kepanikan dan penderitaan akibat letusan gunung berapi yang sebelumnya tidak terduga terjadi,” ujar Koordinator Panitia, Bastanta Purba didampingi Pastor Paroki Kabanjahe dan Tigabinanga serta sejumlah pantia lainnya.
Demikian juga secara terpisah disampaikan Pastor Paroki St Fransiskus, Tigabinanga, Pastor Moses Elias Situmorang OFMCap didampingi P Stefanus Sitohang, OfmCap kepada SIB, Minggu (5/9) bahwa, sejak kejadian lebih dari 2.013 pengungsi ditampung di lost buah, Tigabinanga. Penampungan pengungsi ini ditanganinya bersama Camat Tigabinanga, Drs Pius Ginting, Danramil 08/TB Kapten Art J Samosir, Kapolsek Tigabinanga, AKP Kandar, Lurah Tigabinanga, Nasrul Sebayang dan masyarakat lainnya.
Ribuan pengungsi ke lost buah Tigabinanga tersebut berasal dari Desa Selandi, Batukarang, Tiganderket, Susuk, Temburun, Sukatendel/simpang, Tj Merawa, Perbaji, Ujung Payung, Rimokayu, Payung, Narigunung, Tigapancur, Beganding, Kutagaluh, Nageri Kutasuah dan Gunung Melawan.
Menurut panitia bahwa sejumlah penyumbang bantuan ke posko KAM di Jalan Irian, Kabanjahe, sampai Sabtu (4/9) pukul 17.00 wib meliputi : Paroki Kabanjahe, Fr Herman Ofm Conv Delitua, Komisi PSE KAM, Tempat Sitepu, Petrus Sitepu, Lingkungan St Maria Paroki Padang Bulan, Cordio KAM, Frans P Gurusinga-Medan, Komisi Komunikasi Sosial, KAM, SD Sinyosev Kabanjahe, Ir Topan Ginting, PT Alam Jaya Sentosa, PT Aneka Inti Sari, PT Indomarko, Paroki Trinitas Cengkareng, Jakarta, PT Sidomuncul, Jakarta, Mariah Runggu, Kabanjahe, SDN 047161 Kabanjahe, STFT-P Siantar, Bpk Tira Sinaga, Marudut Manik, Netti Br Ginting, Kacaribu dan Karo Katolik Santo Stefanus, Binjai.
Pada kesempatan ini, KAM melalui panitia tak lupa mengucapkan terima kasih, kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita semua dan masyarakat pengungsi pun tetap tabah dan sehat serta situasi gunung berapi Sinabung pun diharapkan cepat kembali normal sehingga aktivitas warga pun kembali berkarya dalam aktivitasnya masing-masing, tambah Bastanta dan dr Marikaya (M37/u)
Sumber: hariansib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar