Selasa, 27 Juli 2010

Pembangunan Waduk Serbaguna Lau Sememe Deli Serdang, Solusi Siklus Banjir 40 Tahunan Kota Medan

Medan (SIB)
Pembangunan waduk/dam Lau Simeme di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, diyakini mampu menyelamatkan Kota Medan dan warganya dari siklus banjir 40 tahunan.
Bahkan, kehadiran waduk ini juga mampu memperpanjang ketersediaan air PAM (air baku) bagi jutaan warga ibukota Sumut ini bersama warga kota lain di sekitarnya, menyusul ancaman krisis air baku pada 2010 yang segera dialami Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut RE Nainggolan didampingi Kabid Fisik dan Prasarana Lauren Gultom dan Kasubid Pengairan Tetty di Medan, Senin (10/12) menjelaskan, pembangunan Waduk Lau Simeme itu jelas memberikan keuntungan tidak hanya kepada Kota Medan, tetapi juga Kota Binjai dan Kabupaten Deli Serdang.

Pembangunan waduk itu bukan hanya menyelamatkan Kota Medan dari siklus banjir 40 tahunan, dan menambah ketersediaan air baku PDAM Tirtanadi sebesar 3.700 liter per detik, tetapi juga memberikan jaminan pasokan air untuk jaringan irigasi sawah seluas 3.200 hektare (Ha) di Desa Bandar Sibodas, Kabupaten Deli Serdang,รข€ kata Nainggolan.

Diakui, pembangunan Waduk Lau Simeme memang dirancang sebagai waduk serbaguna. Karena waduk ini juga mampu menghasilkan listrik mini hydro berkapasitas 2,8 mega watt (MW).

Menurut Nainggolan, studi kelayakan (feasibility study/FS) waduk ini sudah diselesaikan sekitar Juni 2006. Saat ini, progres pembangunan waduk pada tahap pengerjaan Detail Rancangan (Detail Design). Hal ini dimaksudkan agar rancangan waduk bisa dimasukkan ke dalam Blue Book Bappenas pada 2008.
Bila proses detail rancangan dan Blue Book Bappenas ini rampung, maka pemerintah bisa segera melakukan negosiasi dengan pihak Jepang (Japan Banking International Corporation/JBIC), sehingga akhir 2009 atau awal 2010, konstruksi waduk bisa dimulai, beber Nainggolan.

Terkait estimasi (perkiraan) dana pembangunan waduk, menurut Nainggolan antara Rp900 miliar hingga Rp1 triliun. Seluruh dana konstruksi waduk ditanggung JBIC. Sedangkan pemerintah bersama Pemprov Sumut mengalokasikan dana untuk pembebasan lahan waduk seluas 200 Ha. Setelah rampung, waduk serbaguna Lau Simeme mampu menampung air (reservoir) hingga 33 juta meter kubik, dengan elevasi (ketinggian) air 253 meter di atas permukaan laut (DPL), dan tinggi waduk mencapai 73 meter dari dasar Lau Simeme. (M35/f)
Sumber: hariansib.com

Tidak ada komentar: