Jumat, 29 April 2011

Warga Kedaidurian Salat Jumat Perdana di Masjid Amalul Muqorrobiin

Ratusan warga Dusun VII, Desa Kedaidurian, Kecamatan Delitua, Deliserdang, melakukan tasyakuran dan salat Jumat perdana di masjid Amalul Muqorrobiin, Jalan Cempaka Sari, Jumat (/4) setelah 3 tahun menanti berdirinya masjid megah yang sebelumnya masih musolla.

Ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Amalul Muqorrobiin Wardi Harto SH mengatakan, proses perampungan pembangunan masjid Amalul Muqorrobiin yang sebelumnya sejak tahun 1976 masih musolla sekarang menjadi masjid butuh waktu 3 tahun dan sudah menelan biaya senilai Rp500 juta lebih.

Awalnya masjid Amalul Muqorrobiin yang pembangunannya sudah 90 persen berdiri di atas lahan seluas 7 x 9 meter per segi dan kini sudah mencapai 9 x 12 meter persegi serta diharapkan arealnya dapat kembali diperluas karena masih terlalu sempit.

Rencana awal merubah musolla kecil dan sederhana tersebut menjadi masjid hanya rehab yang diperkirakan membutuhkan dana senilai Rp135 juta. Namun kuasa Allah swt berkehendak lainnya sampai akhirnya warga setempat sepakat melakukan pembangunan total terhadap fisik masjid tersebut yang dana juga tidak pernah terpikirkan.

Secara khusus masyarakat Kedaidurian juga menyampaikan apresiasi kepada tokoh pembangunan H Sabar Ginting SE yang juga anggota DPRD Deliserdang atas kepeduliannya membantu percepatan rampungnya masjid Amalul Muqorrobiin dengan memberikan bantuan dana dan material.

"Terima kasih kami sampaikan kepada orangtua kami dan sahabat kami Bapak H Sabar Ginting SE yang banyak membantu pembangunan masjid Amalul Muqorrobiin ini" tandas Wardi.

Sementara Kepala Desa Kedaidurian Zainul Akhyar mengaku sangat bangga terhadap warga yang dipimpinnya. Sebabnya, selaku kades dirinya mencatat sejarah bahwa masa kepemimpinannya telah berdiri sebuah masjid atas prakarsa masyarakat yang bakal dikenang selamanya.

Menurutnya, biaya pembangunan masjid Amalul Muqorrobiin yang mencapai Rp500 juta lebih tersebut bukanlah hal mudah dan tidak kecil. Jika bukan karena kebersamaan elemen masyarakat di Dusun VII, Desa Kedaidurian, masjid megah tersebut tidak akan terwujud.

Sumbang Dana Perluasan

Sementara H Sabar Ginting yang sejak awal dibangunnya masjid Amalul Muqorrobiin selalu memotiuvasi dan membantu material pembangunannya kembali menyumbangkan Rp5 juta kepada panitia pembangunan untuk perluasan masjid tersebut.

Menurutnya, lokasi masjid tersebut masih terlalu sempit dan masih butuh perluasan agar mampu menampung jumlah jamaah lebih banyak. Kunci keberhasilan untuk merampungkannya hanya kebersamaaa. "Kalau sudah ada kebersamaan, apapun bisa kita bikin" tandasnya.

Sabar berharap, keberadaan masjid Amalul Muqorrobiin yang sudah dilaksanakan salat jumat perdananya bisa dimakmurkan dan menjadi sumber inspirasi bagi orang yang masuk ke dalamnya menjadi lebih beriman kepada Allah swt.

Proses salat Jumat perdana di masjid Amalul Muqorrobiin dipenuhi jamaah bahkan sampai ke teras masjid dan bertindak selaku imam merangkap khatib Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Delitua Drs Ansoruddin Nasution dan muazin I Dika serta muazin II Irwansyah.

Tasyakuran dengan makan bersama diawali pemotongan nasi tumpung oleh Kades Kedaidurian Zainal Akhyar diberikan kepada H Sabar Ginting dan H Junaidi yang dinilai sangat banyak membantu percepatan pembangunan masjid Amalul Muqorrobiin. (ak)
Sumber: www.analisadaily.com

Tidak ada komentar: