Sabtu, 20 November 2010

Etnis Karo gelar "gendang guro-guro aron"

Illustrasi (In Set)
Etnis Karo gelar "gendang guro-guro aron"
Warta
WASPADA ONLINE

MEDAN - Masyarakat etnis Batak Karo, Sumatera Utara akan menggelar "Gendang Guro-Guro Aron" yang merupakan tradisi dalam mengeratkan silaturahim di kalangan generasi muda.

"Rencananya akan diselenggarakan di Jambur Stargin Pajak Delitua, Kabupaten Deli Serdang," kata Ketua Panitia Gendang Guro-Guro Aron Gatot Ginting, malam ini.

Gatot Ginting mengatakan, pagelaran Gendang Guro-Guro Aron merupakan salah satu upaya etnis Batak Karo untuk memperkenalkan berbagai budaya etnis tersebut di kalangan generasi muda.

"Guro-guro Aron" yang merupakan budaya tradisinonal itu terdiri dari dua kata yakni "Guro-Guro" yang berarti hiburan atau pesta dan "Aron" yang bermakna muda-mudi.

"Jadi, Guro-Guro Aron adalah suatu pesta muda-mudi yang dilaksanakan berdasarkan adat dan kebudayaan Karo," katanya.

Dengan menggunakan musik etnis karo dan "perkolong-kolong" yakni biduan khusus etnis tersebut, budaya tradisional akan diselenggarakan pada Sabtu (20/11) malam di Jambur Stargin Pajak Delitua, Deli Serdang.

Dalam budaya tradisional itu, kalangan generasi muda Batak Karo akan diajarkan tentang cara membuat "bulang-bulang" yang merupakan tudung atau penutup kepala khas etnis tersebut.

Bahkan, budaya Guro-Guro Aron itu juga mengajarkan tentang cara berperilaku yang baik dalam pergaulan dan mempercantik diri bagi "anak perana" (pemuda) dan "singuda-nguda" (pemudi).

Hebatnya lagi, kata dia, budaya Guro-Guro Aron tersebut juga sering dimaksudkan sebagai arena mencari jodoh bagi anak perana dan singuda-nguda.

"Karena itu, ada kalanya kegiatan itu didorong oleh kalangan orang tua, karena melihat banyak perawan tua dan lajang tua di kampungnya," kata Gatot Ginting.

Editor: SASTROY BANGUN
(dat01/antara)

Tidak ada komentar: