Illustrasi (In Set) |
Warta
WASPADA ONLINE
MEDAN - Masyarakat etnis Batak Karo, Sumatera Utara akan menggelar "Gendang Guro-Guro Aron" yang merupakan tradisi dalam mengeratkan silaturahim di kalangan generasi muda.
"Rencananya akan diselenggarakan di Jambur Stargin Pajak Delitua, Kabupaten Deli Serdang," kata Ketua Panitia Gendang Guro-Guro Aron Gatot Ginting, malam ini.
Gatot Ginting mengatakan, pagelaran Gendang Guro-Guro Aron merupakan salah satu upaya etnis Batak Karo untuk memperkenalkan berbagai budaya etnis tersebut di kalangan generasi muda.
"Guro-guro Aron" yang merupakan budaya tradisinonal itu terdiri dari dua kata yakni "Guro-Guro" yang berarti hiburan atau pesta dan "Aron" yang bermakna muda-mudi.
"Jadi, Guro-Guro Aron adalah suatu pesta muda-mudi yang dilaksanakan berdasarkan adat dan kebudayaan Karo," katanya.
Dengan menggunakan musik etnis karo dan "perkolong-kolong" yakni biduan khusus etnis tersebut, budaya tradisional akan diselenggarakan pada Sabtu (20/11) malam di Jambur Stargin Pajak Delitua, Deli Serdang.
Dalam budaya tradisional itu, kalangan generasi muda Batak Karo akan diajarkan tentang cara membuat "bulang-bulang" yang merupakan tudung atau penutup kepala khas etnis tersebut.
Bahkan, budaya Guro-Guro Aron itu juga mengajarkan tentang cara berperilaku yang baik dalam pergaulan dan mempercantik diri bagi "anak perana" (pemuda) dan "singuda-nguda" (pemudi).
Hebatnya lagi, kata dia, budaya Guro-Guro Aron tersebut juga sering dimaksudkan sebagai arena mencari jodoh bagi anak perana dan singuda-nguda.
"Karena itu, ada kalanya kegiatan itu didorong oleh kalangan orang tua, karena melihat banyak perawan tua dan lajang tua di kampungnya," kata Gatot Ginting.
Editor: SASTROY BANGUN
(dat01/antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar