MEDAN (Berita): Air susu dibalas air tuba, peribahasa itu sepertinya dialami Afrida Andrianum Panjaitan, 51, warga Jalan Karya Kasih Baru, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor. Betapa tidak, seorang wanita yang selama ini ditolongnya dan tinggal bersama di rumahnya, nekat mencuri perhiasan emas seberat 20 gram miliknya.
Mendapat perlakuan pahit itu, Afrida pun mengadukan Har, 24, ke Polsekta Delitua, Rabu (9/2) siang.
Kepada polisi, Afrida menyebutkan, 3 bulan lalu dirinya pergi ke kawasan Bintaro, Jakarta, mengunjungi kerabat keluarganya. Selama di ibukota itu, Afrida sering melihat Har dipukuli oleh suaminya yang berprofesi sebagai pemulung. Merasa kasiban dan iba mendapat perlakuan kasar dari suaminya itu, Afrida mendekati Har dan menawarkan apakah dirinya mau dibawa ke Medan dan tinggal bersamanya.
Bak gayung bersambut, spontan Har menerima tawaran itu dan keduanya pun pulang ke Medan. Selama tinggal di rumahnya, Har menunjukkan sikap yang ramah dan rajin bekerja. Namun, diam-diam ternyata Har memiliki sifat yang tak mengenakkan. Har malah mencuri 20 gram perhiasan emas milik Afrida saat pemilik rumah sedang pergi ke Tapian Daya untuk belanja.
Kepada petugas Polsekta Delitua, Afrida menyebutkan, siang itu dirinya bermaksud pergi belanja dan meninggalkan Har seorang diri. Namun, beberapa jam kemudian, saat dirinya kembali ke rumah ternyata pintu rumah dalam keadaan terkunci dari luar, sementara kunci rumah sengaja diletakkan di teras rumahnya. Di teras rumahnya itu, Afrida juga menemukan sepucuk surat yang sengaja ditinggalkan Har.
Surat tersebut, kata Afrida kepada polisi, berisikan permintaan maaf Har lantaran dirinya sangat rindu kepada suaminya yang bekerja sebagai pemulung di Jakarta.
Melihat Har tak ditemukan, timbul firasat buruk Afrida, apalagi setelah membaca isi surat tersebut. Bergegas dirinya masuk ke kamar dan melihat pintu lemarinya sudah terbuka. Bahkan, perhiasan emas 20 gram senilai Rp8 juta lenyap seketika.
Sejak kepergian Har, Afrida berusaha mencari ke beberapa tempat namun tak ketemu. Akhirnya, Afrida melaporkan peristiwa tersebut ke Polsekta Delitua. (att)
Sumber: beritasore
Mendapat perlakuan pahit itu, Afrida pun mengadukan Har, 24, ke Polsekta Delitua, Rabu (9/2) siang.
Kepada polisi, Afrida menyebutkan, 3 bulan lalu dirinya pergi ke kawasan Bintaro, Jakarta, mengunjungi kerabat keluarganya. Selama di ibukota itu, Afrida sering melihat Har dipukuli oleh suaminya yang berprofesi sebagai pemulung. Merasa kasiban dan iba mendapat perlakuan kasar dari suaminya itu, Afrida mendekati Har dan menawarkan apakah dirinya mau dibawa ke Medan dan tinggal bersamanya.
Bak gayung bersambut, spontan Har menerima tawaran itu dan keduanya pun pulang ke Medan. Selama tinggal di rumahnya, Har menunjukkan sikap yang ramah dan rajin bekerja. Namun, diam-diam ternyata Har memiliki sifat yang tak mengenakkan. Har malah mencuri 20 gram perhiasan emas milik Afrida saat pemilik rumah sedang pergi ke Tapian Daya untuk belanja.
Kepada petugas Polsekta Delitua, Afrida menyebutkan, siang itu dirinya bermaksud pergi belanja dan meninggalkan Har seorang diri. Namun, beberapa jam kemudian, saat dirinya kembali ke rumah ternyata pintu rumah dalam keadaan terkunci dari luar, sementara kunci rumah sengaja diletakkan di teras rumahnya. Di teras rumahnya itu, Afrida juga menemukan sepucuk surat yang sengaja ditinggalkan Har.
Surat tersebut, kata Afrida kepada polisi, berisikan permintaan maaf Har lantaran dirinya sangat rindu kepada suaminya yang bekerja sebagai pemulung di Jakarta.
Melihat Har tak ditemukan, timbul firasat buruk Afrida, apalagi setelah membaca isi surat tersebut. Bergegas dirinya masuk ke kamar dan melihat pintu lemarinya sudah terbuka. Bahkan, perhiasan emas 20 gram senilai Rp8 juta lenyap seketika.
Sejak kepergian Har, Afrida berusaha mencari ke beberapa tempat namun tak ketemu. Akhirnya, Afrida melaporkan peristiwa tersebut ke Polsekta Delitua. (att)
Sumber: beritasore
Tidak ada komentar:
Posting Komentar