Jumat, 28 Februari 2014

Polsekta Delitua Fokus Menindak Geng Motor

.  

MedanBisnis - Medan Sat Reskrim Polsekta Delitua fokus dalam menindak geng motor, yang salah satu aksi beringas mereka di jalan raya kawasan Asrama Haji sudah menyebabkan banyak orang jadi korban.
"Geng motor tidak boleh dibiarkan. Oleh karena itu petugas setiap hari melakukan patroli rutin di lokasi rawan aksi geng motor," kata Kanit Reskrim Polsekta Delitua, Iptu Martualesi Sitepu, kepada wartawan, Kamis (27/2).

Menurutnya, meskipun petugas sudah berapa kali melakukan tindakan tegas namun geng motor yang kini mempunyai perkumpulan dan wadah itu terkesan tidak takut berhadapan dengan petugas.

Pihaknya, imbuh Martualesi, menginginkan suasana kondusif di wilayah hukum Polsekta Delitua tetap terjaga terutama dari aksi brutal geng motor. "Aksi mereka sudah direncanakan untuk merampas sepeda motor dan benda berharga lainnya," ujarnya. (khairunnas)

Selasa, 25 Februari 2014

ditangkap oknum Polsek Deli Tua kenderai mobil curian milik Kabag di Biro Hukum Provsu

Sumber: MedanBisnis - Medan. Penelusuran yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) Provsu terhadap hilangnya 1 Unit Mobil Avanza warna hitam BK 1700 K milik Pemprovsu ternyata membuahkan hasil. Mobil Avanza Hitam BK 1700 K yang hilang enam bulan lalu, ditemukan di Kecamatan Medan Selayang Kelurahan Simalingkar sedang dipakai oleh salah satu oknum polisi yang bertugas di Polsek Deli Tua.
Hal itu dikatakan Kasat Pol PP Provsu Zulkifli Taufik saat menerima wartawan di ruang kerjanya Gedung Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Senin (24/2).

Saat ini, jelasnya, kasus sedang didalami oleh Polsek Medan Baru, karena hilangnya di Kantor Gubernur yang berada di lokasi Medan Baru, dan kasus ini akan terus dipantau penyelidikannya sampai adanya status tersangka. "Kasus berada di Polsek Medan Baru, dan kita akan terus pantau perkembangan kasus ini sampai ada yang ditetapkan sebagai tersangka," tegasnya.

Kronologi penelusurannya, pada Sabtu (22/2) dan Minggu (23/2), Bungaran Sidabutar (Pol PP), menemukan mobil di pinggir Jalan Simalingkar, dan kemudian di bawah kendali Kasatpol PP menghubungi Polsek Medan Baru, saat menghubungi Polsek mobil berjalan menuju Setia Budi, dan akhirnya mobil berhenti dan dilakukan investigasi terhadap si pembawa mobil yang kemudian diketahui seorang oknum polisi.

Dalam penjelasan oknum polisi tersebut, ditirukan Zulkifli, mobil didapat dari Surya (DPO), sebagai jaminan atas utang piutang Surya sama oknum polisi itu sebesar Rp 20 juta. "Surya menurut oknum polisi itu, berugas di Dinas PU dan Bina Marga Sumut sebagai sopir, setelah kita telusuri di sana, ternyata nama Surya tidak dikenal. Dia (Surya-red) memberikan mobilnya kepada oknum polisi tersebut karena tersandung utang sebesar Rp 20 juta," ucapnya menirukan.

Kapolres Medan Baru Nasrun Pasaribu, yang berhasil dikonfirmasi melalui telepon seluler, membenarkan penemuan kasus hilangnya mobil dinas dan sedang ditangani oleh kepolisian. "Kami masih melakukan pemeriksaan kepada pihak terkait, termasuk pelapor dan oknum polisi yang terakhir kali memegang mobil," ucapnya.

Saat ini, pihaknya belum menentukan sikap. Masih dilakukan pendalaman, yang bersangkutan masih diperiksa. "Untuk awal, oknum polisi itu juga korban. Karena uangnya dilarikan pelaku, dan akan dilakukan pendalaman" bebernya.

Diketahui, 1 unit mobil Avanza Hitam BK 1700 K yang biasa dipakai oleh Kabag di Biro Hukum Provsu hilang pada tanggal 30 Agustus 2013 lalu di pelataran parkir kantor Gubsu. Tepatnya enam bulan pasca kejadian akhirnya mobil milik aset Provsu berhasil ditemukan oleh salah satu Anggota Satpol PP di kawasan Simalingkar. (ramita harja)

Fadly Nasution dan Ridwansyah Duen warga Gang Kenanga menjambret tertangkap dan digebuki

Sumber: MedanBisnis - Medan. Dua tersangka penjambret, Muhammad Fadly Nasution
(23) dan Ridwansyah alias Duen (26), diselamatkan aparat Sat Reskrim Polsek Delitua dari amukan massa di Jalan Karya Lima, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Senin (24/2).
Warga Jalan Brigjen Zein Hamid, Kelurahan Kedai Durian dan warga Jalan Besar Gang Kenanga, Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Delitua itu ditangkap massa karena menjambret kalung emas seberat tujuh gram milik Muchtial Isa alias Tia (16), warga Jalan Karya Selamat Gang Sukur, Kecamatan Medan Johor.

Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Martualesi Sitepu, menjelaskan kepada wartawan, penjambretan terjadi sewaktu korban mengendarai sepeda motor Honda Vario BK 2988 AO melintas di Jalan Karya Empat, tidak menyadari dirinya dibuntuti kedua pria yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega BK 3877 MAF itu.

Sesampai di Jalan Karya Lima, kedua pria tersebut memepet korban spontan menjambret kalung emas di leher korban. Namun, korban berteriak, membuat kedua pria itu terkejut dan jatuh dari sepeda motor. Saat itulah, sejumlah warga menangkap dan menghajar hingga babak belur, bahkan membakar sepeda motor keduanya.

Untungnya, sebelum massa kian beringas, aparat Sat Reskrim Polsek Delitua melintas dan segera menyelamatkan kedua tersangka jambret itu, lantas diboyong ke Mapolsek Delitua. (khairunnas)

Senin, 24 Februari 2014

Amankan majikan sarang burung walet yang siksa pekerja hingga tewas

MedanBisnis - Medan. Kasus tewasnya seorang pekerja asal Nusa Tenggara Timur (NTT) pengusaha sarang walet.
bernama Marni Baur (24) yang diduga akibat dianiaya majikannya di kawasan Jalan Brigjen Katamso, Kompleks Family, Medan Johor, menyisakan pertanyaan di tengah pihak keluarga. Minggu (23/2) siang, Sat Reskrim Polresta Medan bekerja sama dengan Polsek Delitua mengamankan majikannnya bernama Mohar (45), seorang 
Kanit Reskrim Polsekta Delitua, Iptu M Sitepu, saat dikonfirmasi wartawan menyampaikan bahwa pihaknya telah mengamankan majikan korban untuk melakukan pengembangan atas penyebab tewasnya korban yang diduga karena adanya penganiayaan dan penyekapan yang dilakukan oleh majikan korban.

"Majikannya sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan, sekarang di Polresta Medan. Kalau tewas karena disekap masih kita dalami, kalau informasi yang kita terima korban tewas karena sakit magh dan kemudian dibantarkan ke Rumah Sakit, di sana dia (korban) meninggal," ujarnya.

Diamankannya majikan korban dilakuakan pihak kepolisian setelah korban meninggal dunia pada Rabu (19/2) lalu. Jenazah korban kemudian dipulangkan ke kampung halamannya di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) Kamis (20/2)dan tiba Sabtu (22/2), hal tersebut kemudian menjadi pertanyaan dari pihak keluarga mengenai penyebab kematian korban hingga kemudian langsung membawa jenazah Marni ke Rumah Sakit Umum Johanes Kupang untuk diautopsi.

Kepala Lingkungan I, Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor, Wagiran (50) yang merupakan Kepala Lingkungan sekitar lokasi yang datang untuk memberi keterangan kepada pihak kepolisian menyebutkan bahwa sebelumnya, Senin (17/2) lalu korban mengaku sakit dan kemudian dibawa ke RS Methodis oleh sang majikan pada Selasa (18/2) lalu, namun sehari kemudian tepat hari Rabu (20/2) korban meninggal dunia dan kemudian dibawa ke RS Pirngadi Medan menunggu pemulangan.

"Kalau dianiaya saya nggak tau, tapi yang saya dengar ceritanya senin kemarin dia sakit, terus selasanya dibawa ke RS Methodis, rupanya Rabunya meninggal terus dibawa ke RS Pirngadi. Dari situ keluarganya mungkin mau cari tau penyebabnya makanya majikannya itu dibawa polisi dimintai keterangan," ujarnya.

Sementara itu informasi lain menyebutkan Marni merupakan satu dari 12 pekerja asal NTT yang dipekerjakan oleh Mohar yang merupakan seorang pengusaha sarang walet di Jalan Brigjen Katamso, Kompleks Family, Medan Johor, yang juga dimintai keterangan oleh pihak kepolisian Polresta Medan, Minggu (23/2) petang. (cw 03/cw 04)

Sabtu, 22 Februari 2014

SUYATNO Caleng PARTAI BULAN BINTANG asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



SUYATNO



PARTAI BULAN BINTANG


NO URUT 1



Kec. DELI TUA


DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

IRWAN GINTING, SH Caleng HANURA asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



IRWAN GINTING, SH



HANURA


NO URUT 2



Kec. DELI TUA


DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014


IRWAN GINTING, SH  Caleng HANURA asal Delitua

RATNA U.M Caleng PAN asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



RATNA U.M



PAN


NO URUT 7



Kec. DELI TUA


DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014



SAWALUDDIN, S.Pd Caleng PAN asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



SAWALUDDIN, S.Pd



PAN


NO URUT 4



Kec. DELI TUA


DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014


ELIA TARIGAN, BA Caleng GOLKAR asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



ELIA TARIGAN, BA




GOLKAR


NO URUT 4



Kec. DELI TUA


DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014


THOMAS DARWIN SEMBIRING Caleng GOLKAR asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



THOMAS DARWIN SEMBIRING




GOLKAR


NO URUT 3



Kec. DELI TUA


DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014


ELYSA ERIKA Caleng PDIP asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



ELYSA ERIKA




PDIP


NO URUT 7



Kec. DELI TUA


DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014


SUHARDANI Caleng PKS asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



SUHARDANI



PKS


NO URUT 5



Kec. DELI TUA


DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

\

NIKI MATSANI AZAHRA, S.H.I Caleng PARTAI KEBANGKITAN BANGSA asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



NIKI MATSANI AZAHRA, S.H.I



PARTAI KEBANGKITAN BANGSA


NO URUT 7



Kec. DELI TUA


DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

SUGIARDI Caleng PARTAI KEBANGKITAN BANGSA asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



SUGIARDI


PARTAI KEBANGKITAN BANGSA


NO URUT 1



Kec. DELI TUA


DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

DEWI ROBIYANTI Caleng NASDEM asal Delitua

Sumber: http://kpudeliserdang.net/d4ta/DCT-DPRD-DELISERDANG-DAPIL-6.pdf



DEWI ROBIYANTI

PARTAI NASDEM 

NO URUT 6



Kec. DELI TUA

DAFTAR CALON TETAP

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 

DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

SUPRIANTI warga Gg. Utama Caleng PPP asal Delitua

ENDA TARIGAN warga Jl. Kolam Caleng PPP asal Delitua

Jumat, 21 Februari 2014

Pencuri Beraksi di Rumah Kepala Ranting PDAM Tirtanadi


Sumber: MedanBisnis - Medan. Meskipun pihak kepolisian telah berulangkali melakukan
tindakan tegas terhadap para pelaku kejahatan, namun aksi kejahatan seperti pencurian masih saja marak terjadi di sejumlah kawasan. Kali ini Para pelaku kejahatan yang beraksi berhasil menggondol sejumlah perhiasan dan puluhan juta uang tunai dari rumah mewah milik Kepala Ranting PDAMTirtanadi Delitua, M Nuh Siregar (52) yang berada di kawasan Jalan Karya Wisata, Gang Sapta Marga Medan Johor, Kamis (20/2).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun MedanBisnis dari peristiwa kejahatan pencurian tersebut menyebutkan bahwa aksi pencurian di rumah salah seorang petinggi PDAM Tirtanadi Deli Tua itu terjadi ketika rumah dalam keadaan sepi bertepatan saat ditinggalkan para penghuninya yang sedang menjalankan aktifitas bekerja.

Salah seorang warga yang tinggal di sekitar rumah korban menyebutkan bahwa aksi pencurian tersebut baru diketahui oleh pemiliknya setibanya di rumah usai pulang dari tempatnya bekerja. Korban yang terkejut melihat tiga kamar dan seisi rumahnya dalam kondisi berantakan kemudian memberitahukannya kepada warga sekitar yang kemudian berdatangan ke lokasi.

"Jadi ketahuannya waktu pas yang punya rumah baru pulang pulang, terkejut dia waktu liat isi rumahnya udah berantakan, tiga kamar di dalam rumahnya pun di acak-acak sama maling yang masuk," ujar Toni (37) salah seorang warga sekitar.

Para pelaku yang diperkirakan berjumlah lebih dari dua orang tersebut berhasil masuk melalui pintu depan rumah korban saat kondisi sepi dengan cara mencongkelnya menggunakan linggis. Berhasil menjebol pintu depan, para pelaku kemudian mengobrak

abrik se-isi rumah dengan membongkar tiga kamar yang ada di dalam rumah korban dan menggondol sejumlah barang berharga berupa perhiasan emas, berlian sekaligus uang tunai sejumlah Rp 9.000.000.

Atas peristiwa tersebut korban akhirnya melaporkan aksi pencurian yang terjadi di rumahnya ke Mapolsekta Deli Tua, Kamis (20/2) siang. Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Deli Tua, Iptu Martualesi Sembiring saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya masih mennyelidiki kasus pencurian yang di laporan korban. (cw 03)

Senin, 17 Februari 2014

Dedek Anggraini Warga Gang Genteng dibogem suaminya Ramadona


Sumber: MEDAN - Dedek Anggraini (26) benar-benar apes. Warga Jl. Besar Delitua, Gang

Keterangan Dedek di Mapolsekta Delitua, Sabtu malam dia meminta kepada suaminya menagih uangnya yang diutang mertuanya. Mendengar permintaan itu, Ramadona tersinggung dan langsung marah-marah. Tak pelak, Ramadona menghajar wanita yang sudah memberinya satu anak itu.

Selanjutnya, Ramadona meninggalkan istrinya dengan kondisi meringis kesakitan karena wajahnya lebam-lebam.

Dedek mengaku, perbuatan suaminya itu bukan kali pertama tapi hampir setiap hari. Suaminya itu juga sering mencaci maki dirinya. Yang paling menyedihkan lagi, suaminya itu sering menyebut ingin menceraikannya.

Ibu Dedek, Boru Tarigan mengatakan, menantunya itu memang sering menganiaya Dedek, anaknya.

“Di hadapanku Dedek juga pernah dipukulinya, padahal aku ini ibu Dedek,” kata Boru Tarigan.

Menurut Boru Tarigan, uang yang disuruh minta Dedek kepada ibu Ramadona merupakan uang yang dipinjam mertuanya itu sewaktu Dedek masih berstatus berpacaran dengan Ramadona.

Kala itu dia meminjam uang Dedek sebesar Rp1 juta dan berjanji kepada Dedek akan membayarnya apabila tanah yang ada di belakang rumahnya itu laku terjual.

Nah, sekarang tanah itu sudah laku, jadi Dedek pun menagihnya dengan menyuruh Ramadona untuk meminta kepada ibunya. (roy/ndy)
Genteng, Desa Mekar Sari, Kec. Delitua, Deliserdang, Sumut, itu memar-memar dibogem suaminya Ramadona (26). Pemicunya sepele, Ramadhona tak senang Dedek menyuruhnya menagih utang kepada ibu kandungnya.

Selasa, 11 Februari 2014

Suyatno: Mari Membangun Negeri Tanpa Korupsi

SUYATNO Caleng PARTAI BULAN BINTANG asal Delitua


SUMBER Medan, BN Korupsi seolah menjadi budaya di negeri ini. Mulai pejabat tinggi hingga kelas teri dengan mudah dirasuki korupsi. Bahkan Indonesia masuk dalam lima besar negara terkorup se dunia. Tak salah, jika korupsi menjadi salah satu penyakit kronis yang harus dibasmi.

Hanya saja, tidak mudah memusnahkan penyakit korupsi. Walau sedianya penyakit korupsi bisa dihentikan dengan kesadaran diri sendiri alias tidak mudah tergiur dengan yang namanya rupiah. Seandainya pejabat negeri ini mampu memusnahkan korupsi, pastinya negara ini akan disengani.

"Korupsi itu nakal dan membunuh bangsa. Makanya, saya berkeinginan membangun rakyat tanpa korupsi. Saya optimis, apabila korupsi bisa dimatikan, negeri ini akan sejahtera," sebut Suyatno, yang kini terdaftar salah seorang caleg DPRD Deliserdang dari Partai Bulan Bintang Nomor Urut I daerah pemilihan (Dapil 6) yang meliputi Kecamatan Delitua, 
Biru-biru, Namorambe, Pancurbatu, Sibolangit dan Kutalimbaru.

Menurut lelaki kelahiran 13 Januari 1958 ini, tidak ada kata mustahil bagi rakyat membangun negeri tanpa korupsi. Melalui kerja keras dan semangat kebersamaan yang dibangun, segalanya akan tercapai.

"Kita sedih melihat banyaknya kasus korupsi mendera bumi ini. Kalau kita berpikir tidak korupsi, negara akan sejahtera, kemakmuran bakal tercapai, rakyat pun tersenyum lega. Coba saja pikir, miliaran bahkan triliunan uang dikorupsi pejabat, kalau uang itu tidak dikorupsi masyarakat bisa sejahtera," kata pria bersahaja yang bermukim di Jalan Aman, Desa Sukamakmur, Kecamatan Delitua, kepada BN, kemarin.

Diakui Suyatno yang akrab disapa Pak Nono, majunya dia di Pileg Kabupaten Deliserdang adalah murni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, lanjutnya, anggota legistaltif merupakan salah satu lembaga negara yang berhak mengambil kebijakan, terutama tatanan belanja daerah. Intinya, lanjut Pak Nono, wakil rakyat harus bersentuhan langsung dengan rakyatnya yang notabene memberikan dukungan.

"Rakyat itu harus dibela, rakyat itu harus dihargai, dan rakyat itu harus disejahterakan. Jangan jadikan rakyat sebagai kambinghitam dalam segala hal. Rakyat itu penopang wakilnya di legislatif, makanya tugas saya nanti kalau terpilih duduk sebagai wakil di DPRD Derliserdang, saya akan memajukan dan mensejahtera rakyat, itu harus dan harga mati," tegas suami dari Misnawaty ini.

Memang, kata Pak Nono, untuk menjadi wakil rakyat itu tidaklah mudah. Malahan, kredilibilitas dan moralitas wakil rakyat saat ini telah tergerus dengan berbagai kasus. Mulai dari korupsi, perselingkuhan hingga permainan anggaran. Boleh dikata, tingkat kepercayaan rakyat terhadap wakilnya menurun.

"Nah untuk itu, tugas kita seandainya bisa menang dan duduk menjadi perwakilan rakyat supaya mampu memperbaiki menurunnya tingkat kepercayaan rakyat itu. Wakil rakyat yang terkait berbagai kasus dikarenakan tidak menghargai rakyatnya yang telah memilihnya," tukas Pak Nono sembari meminta dukungan dari warga Dapil 6 Kabupaten Deliserdang.

Didukung Keluarga

Majunya Suyatno dalam pertarungan calon anggota DPRD Deliserdang, tak terlepas dari dukungan keluarga dan warga. Panggilan hati untuk membela rakyat itu akhirnya membuat Suyatno nekat untuk mampu duduk sebagai legislatif. Apalagi diketahui keseharian Suyatno adalah seorang pria yang suka berorganisasi.

Terbukti, alumni SMA Negeri 3 Medan ini aktif menjadi pengurus salah satu organisasi kepemudaan (OKP) di Kecamatan Delitua dan pengurus sepakbola. Tak hanya itu, sejak pensiun sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Deliserdang, Suyatno menumpahkan segala pemikirannya untuk memajukan warga sehingga nama Suyatno sudah tak asing lagi di telinga warga Delitua.

Disamping itu, nekatnya Suyatno untuk dapat memperoleh kursi DPRD Deliserdang karena melihat kesenjangan yang terjadi di negeri ini. Seolah pejabat tak lagi memihak rakyat, begitu juga dengan wakil rakyat.

"Saya siap kalah, dan saya siap menang. Kalau menang, satu niat saya membangun negeri tanpa korupsi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui UKM," akhirinya. (PENHAR)

SUYATNO Caleng PARTAI BULAN BINTANG asal Delitua

Rabu, 05 Februari 2014

Kodam pantau oknum TNI terlibat judi di Delitua?

Sumber: REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Komando Daerah Militer I Bukit Barisan akan memantau

Udai menggelar pasukan Operasi Mantap Praja di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut di Medan, Rabu, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Hari Subagio mengatakan, kebijakan itu dilakukan agar tidak ada prajurit TNI yang melindungi perbuatan yang melanggar hukum.

Pihaknya telah memanggil dan memerintahkan jajaran polisi militer (POM) untuk melakukan patroli secara aktif dan rutin guna mengetahui kemungkinan tersebut.
"POM sudah dipanggil untuk aktif melakukan patroli," katanya.

Kodam I Bukit Barisan juga akan berkoordinasi dengan institusi kepolisian dalam pemberantasan praktik perjudian, terutama yang mendapatkan perlindungan oknum.

Mengenai peristiwa kerusuhan dengan personel Polda Sumut yang melakukan penggerebekan lokasi perjudian dadu putar di Delitua tersebut, pihaknya telah mengamankan tiga oknum prajurit TNI yang berada di lokasi.

"Tidak dibenarkan (melindungi perjudian), yang melanggar akan ditindak tegas," kata Pangdam.

Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan enggan menyebutkan kesalahpahaman dengan prajurit TNI di lokasi perjudian di Delitua tersebut sebagai bentrokan.
kemungkinan jajaran institusinya yang melindungi praktik perjudian pascakerusuhan dalam penggerebekan lokasi judi dadu putar di kawasan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Selasa (4/2).
Menurut Kapolda, penggerebekan tersebut dilakukan atas perintahnya sebagai pimpinan Polda Sumut setelah mendapatkan aspirasi dari masyarakat sekitar yang merasa resah dengan adanya praktik perjudian itu.

Karena itu, pihaknya mengharapkan berbagai pihak untuk tidak terlalu membesarkan dinamika yang terjadi di lapangan karena dapat berkembang menjadi hal-hal yang tidak produktif.

"Tidak ada bentrokan, tetapi anggota sedang melaksanakan tugas sesuai perintah saya. (Kejadian) itu juga baru tahu setelah kejadiannya selesai. Jangan sampai masalah itu berkembang dan dimanfaatkan pihak lain," katanya.

Polda Sumut telah berkoordinasi dengan Kodam I Bukit Barisan untuk menyelesaikan kesalahpahaman tersebut dengan sebaik-baiknya dan saling mendukung tugas yang diamanatkan negara.

"Kita juga ingin menyelesaikan (masalah itu) dengan sebaik-baiknya, juga sudah berkomunikasi dengan Pangdam supaya saling mendukung.
Jadi, kalaupun ada masalah bisa diselesaikan dengan tuntas. Begitu juga dengan anggota saya yang menjadi oknum tetap ditindak. Bagaimana membantu masyarakat kalau kita sendiri terlibat," ujar Kapolda.

oknum anggota TNI main dadu putar di pekuburan Jepang digrebek aparat gabungan Polda Sumut bentrok

Sumber: MEDAN - waspada – Aksi bentrokan di persimpangan jalan Tol Amplas antara aparat Polda Sumut dengan aparat TNI dari kesatuan Armed Kodam I/BB, kemarin malam buntut penggrebekan judi adu putar di pekuburan Jepang Jalan  Ardagusema Pasar I  Delitua Deli Serdang.

Awalnya, aparat gabungan Polda Sumut bersama Brimobdasu melakukan penggerebekan judi dadu putar di pekuburan Jepang, siang harinya. Dalam penggerebekan tersebut sempat terjadi keributan setelah polisi menangkap  4 pemain judi yang salah satunya oknum anggota TNI yang sedang berada di lokasi.


Rekan-rekan oknum tersebut kemudian menolak rekannya dibawa dan sempat terjadi keributan di lokasi penggrebekan. Namun, kajadian tersebut tak berlanjut.

"Saat itu, petugas juga mengamankan satu anggota TNI karena melakukan pelemparan kepada petugas hingga terluka di bagian kepala," jelas Dirreskrimum Poldasu Kombes Pol Dedi Rianto.

Aparat Reserse Kriminal Polda Sumut dan aparat Brimob kemudian meninggalkan lokasi penggerebekan menuju Markas Polda Sumut di Jalan SM Raja Km 11 Tanjung Morawa..

Namun di persimpangan jalan Tol Amplas, mobil truk polisi kemudian dihadang oleh oknum berambut cepak yang diduga aparat TNI. Bentroan kembali terjadi bahkan seorang anggota Brimob terkena lemparan batu hingga terluka.

Namun Dedi memastikan, tak ada bentrokan saat penghadangan tersebut. Mereka melakukan penghadangan lantaran mengamankan satu rekan mereka. Setelah diberi penjelasan, mereka pun kemudian bisa melanjutkan perjalanan ke Mapoldasu.

Sementara itu Kapendam I/BB Kolonel Kav Halilintar Sembiring membantah bahwa ada aparat TNI yang terlibat dalam perjudian termasuk  bentrokan dengan aparat Polda Sumut baik di lokasi penggerebakan judi dan di jalan Tol Amplas.

Dikatakan, anggota TNI yang diamankan aparat Polda Sumut saat penggerebekan sedang berada di lokasi dan tidak mengenakan pakaian dinas TNI.

“Klo TNIkan pasti pakai dinas pasti pakai atribut  nah itukan gak ada,” ujarnya per telepon, petang ini per telepon kepada Waspada Online.

Kemarin, petugas Polda Sumut bersama Brimob yang tergabung dalam Satgas Pekat menggerebek perjudian dadu putar di pekuburan Jepang Jalan  Ardagusema, Delitua.

Saat penggerebekan itu sempat terjadi keributan dan bentrok dengan oknum aparat diduga membeking judi, sehingga polisi meletuskan tembakan ke udara.

Dalam penyergapan itu, empat pria berhasil diamankan dari lokasi. Mendengar tembakan itu, masyarakat berduyun-duyun mendatangi lokasi sehingga arus lalu lintas di Jln. Ardagusema, Delitua macat.

Menurut beberapa warga yang menyaksikan, petugas yang melakukan penyergapan sempat mendapat perlawanan dari beberapa pria berambut cepak di lokasi perjudian beromset puluhan juta rupiah itu. Karena itu petugas meletuskan beberapa kali tembakan ke udara, sehingga sekelompok pria berambut cepak itu mundur.

Sedangkan empat pria yang salah seorang di antaranya berambut cepak diamankan petugas di tengah keramaian massa, dan dibawa ke Polda menggunakan truk.

Kabid Humas Poldasu Kombes Pol. Heru Prakoso melalui Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) AKBP MP Nainggolan membenarkan penggerebekan judi dadu putar itu.

"Ada beberapa tersangka yang diamankan, dan masih dalam proses pemeriksaan," sebutnya. Namun Nainggolan belum memastikan jumlah orang yang ditahan.

Sementara Kasubdit II Dit Reskrimum Poldasu AKBP Yusup Saprudin yang memimpin penggerebekan mengatakan, semula petugas mengamankan sekira 30 orang dari lokasi perjudian itu. Namun ketika itu ada beberapa oknum aparat yang tertangkap, sehingga kemudian Provos yang bersangkutan datang. "Setelah negosiasi, oknum aparat yang diamankan diserahkan ke Provos," ujar Yusup.