Senin, 25 Februari 2013

Perampok Tinggalkan Uang Rp 125 Juta di Jalan Raya


TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kantor SMS Finance di Komplek Titikuning Mas, Jalan AH Nasution, Medan Johor, Senin (25/2/2013) dini hari disatroni kawanan perampok bersebo.
Pelaku yang sempat menyekap satpam tetap gagal mengambil uang, karena brankas yang dirampas terjatuh di jalan raya.
Perampokan yang dilakukan empat pria itu tergolong cepat dan terkesan pelaku mengetahui seluk-beluk ruangan.
Tanpa kesulitan berarti, mereka berhasil melumpuhkan satpam, Marhen Sitepu (60) dan mengikatnya di lantai satu.
Menurut Marhen, pelaku dengan lincah langsung ke lantai dua mengambil brankas dan berusaha membukanya dengan linggis.
Namun karena kuatnya pintu brankas terkunci, usaha itu tak membuahkan hasil. Seakan tak kehabisan akal, pelaku kemudian membanting brankas dari lantai dua ke lantai satu.
"Tapi tetap tak terbuka. Mereka berharap pas dibanting brankasnya berceceran," kata Marlen.
Karena juga tak berhasil, pelaku pun mengambil jalan pintas dengan mengangkut brankas itu ke mobil Toyota Innova. Dasar belum beruntung, ketika melaju, brankas yang diletakkan di bagian belakang terjatuh.
"Brankas jatuh, mobilnya sempat berhenti. Tapi mungkin karena takut ditangkap warga, mereka tinggalin saja di situ," lanjut Marlen.
Kepala Cabang SMS Finance Robert Marpaung (34), mengatakan, brankas tersebut berisi uang Rp 125 juta. Kasus itu langsung dilaporkannya ke polisi untuk mengungkap jati diri pelaku yang terkesan mengenali isi ruangan.
"Makanya dilaporkan, biar diusut polisi. Saya tak mau menebak-nebak," katanya.
Kapolsek Delitua Kompol Baktiar Marpaung menjelaskan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, dan mendapati bagian lantai satu rusak akibat hantaman brankas. Sejauh ini sudah empat saksi diperiksa untuk menelusuri pelaku.

Jumat, 08 Februari 2013

Penembak itu lari ke Delitua 2


http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=278341:mantan-pacar-tembak-mati-bidan&catid=77:fokusutama&Itemid=131

MEDAN –  Pelaku penembakan yang menewaskan Nurmala Dewi Br Tinambunan di depan rumahnya di Gang Indah Jalan Pertahanan Patumbak Kampung Desa Sigara-gara Kabupaten Deli Serdang  siang tadi diduga dilakukan oleh mantan pacar korban. Hal tersebut diungkapkan oleh sang ibu korban Hariana Br Sihotang.

Ibu korban menyebutkan bahwa korban belakangan sering mengeluh karena selalu mendapat ancaman bakal dibunuh oleh seseorang sambil menangis terisak. Kuat dugaan ancaman itu datang dari seseorang yang diduga mantan pacarnya. 

"Anak saya itu pernah cerita sama saya kalau dia sering mendapatkan ancaman pembunuhan dari mantan pacarnya. "Karena mendapatkan informasi itulah yang membuatnya dirinya selalu menunggu putri pertamanya itu pulang kerja. Makanya saya menunggu dan menemaninya saat pulang kerja. Saat saya sedang bayar ongkos angkot dan anak saya sudah turun dan berjalan masuk gang menuju rumah langsung ditembak oleh OTK,” ujar Ibu korban, tadi malam.

Sementara itu Polisi masih melakukan penyelidikan guna mengumpulkan data terkait penembakan  yang dilakukan arang yang tak dikenal (OTK) terhadap Nurmala Dewi Br Tinambunan hingga tewas ditembak didepan rumahnya di gang Indah Jalan Pertahanan Patumbak Kampung Desa Sigara-gara Kabupaten Deli Serdang  Kabupaten  Deli Serdang sian g tadi. "Nanti ya, saya masih mengumpulkan data dan melakukan penyelidikan,” ujar Kapolsek Patumbak AKP Triadi tadi malam.

Informasi menyebutkan kalau korban yang berprofesi sebagai Bidan di Puskesmas Teladan yang saat itu hendak masuk ke rumahnya pulang bekerja yang dilakukan dilakukan oleh OTK yang mengendarai sepeda motor jenis Mio warna merah serta menggunakan senjata api.

Selanjutnya setelah melakukan penembakan pelaku kabur menuju arah Deli Tua. Setelah penembakan, korban berusaha dilarikan ke RS terdekat yaitu RS Estomihi, namun tidak dapat tertolong. Karena sudah meninggal jenazah selanjutnya di bawa Ke RS Pirngadi oleh pihak kepolisian untuk kepentingan autopsi. Saat ini kasus tersebut masih dalam proses lidik oleh pihak kepolisian.

Nyawa korban tak tertolong lagi karena peluru yang ditembakkan persis mengenai rusuk kanan hingga menembus rusuk kiri korban hingga banyak mengeluarkan darah. Menurut tetangga korban, S. Hutahaean mengatakan bahwa peristiwa penembakan sangat singkat dan cepat.

Warga sempat mendengarkan suara letusan senjata dan kemudian melihat pengemudi sepeda motor yang melaju dengan cepat. "Sebelum peristiwa penembakan ini, korban juga pernah diancam mau ditikam oleh OTK,“ katanya.

Editor: AGUS UTAMA

Kamis, 07 Februari 2013

Penembak itu lari ke Delitua


TRIBUNNEWS.COM MEDAN-Nurmala Dewi Tinambunan diduga ditembak oleh orang suruhan yang cemburu dengannya. Sebelumnya Bidan cantik ini telah sering diteror bahkan semenjak ia bertugas di Nias.
"Di Nias tiga kali. Di Medan dua kali. Dua minggu lalu ibunya disayat pisau oleh seseorang sewaktu turun dari becak," kata tetangga korban, Ibu Sitinjak di RSUD Pirngadi, Kamis (7/2/2013).
Menurut Sitinjak, Dewi pernah dijodohkan sepupunya dengan seorang pengusaha asal Batam bermarga Silaban. Namun, perjodohan itu tidak disukai oleh pacar Silaban, boru Pasaribu. Teror demi teror pun dialaminya.
"Beberapa waktu lalu mereka sudah buat perjanjian damai. Tapi karena Silaban itu nggak kelihatan lagi, Pasaribu mengira dia bersama Dewi," katanya.
Nurmala Dewi Tinambunan, 31 tahun, ditembak di depan rumahnya di Jalan Pertahanan, Gg Indah, Patumbak, Deliserdang, Kamis (7/2/2013).
Dewi ditembak tak lama setelah turun dari angkot bersama ibunya. Peluru ditembak di bagian rusuk danSeorang bidan, Nurmala Dewi Tinambunan, 31 tahun, ditembak di depan rumahnya di Jalan Pertahanan, Gg Indah, Patumbak, Deliserdang, Kamis (7/2/2013).
Dewi ditembak tak lama setelah turun dari angkot yang mengantarkannya dari tempat bekerjanya di Puskesmas Teladan. Peluru ditembak di bagian rusuk dan tembus ke punggung.
Menurut, Sitinjak penembaknya memakai helm dan memakai Mio putih. Dia lari ke arah Delitua" kata Sitinjak saat dijumpai Tribun di Kamar Autopsi, RSUD Pirngadi.
Dewi sempat di bawa ke RS Estomihi, Jalan Sisingamangaraja. Namun segera dirujuk ke Pirngadi karena telah meninggal. (ton/tribun-medan.com)