Senin, 31 Oktober 2011

Penjambret Ditangkap Anak SMP

Sumber: http://www.hariansumutpos.com/2011/10/17967/penjambret-ditangkap-anak-smp.htm

Rendy Syahputra Tarigan (13), warga Pancurbatu, Gang Becek, terbilang nekad. Pasalnya, meski masih duduk di kelas 2 SMP, sulung dari 3 bersaudara ini berani mengejar dan menangkap satu dari dua penjambret yang menjambret kalung emas senilai Rp5 juta milik ibunya Menda Inawati Br Ginting (47), di Jalan Jamin Ginting depan Jambur Halilintar Medan, Minggu (30/10) pagi pukul 10.00 WIB, Informasi yang dihimpun di Mapolsek Delitua menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat Rendy dan ibunya hendak pergi ke Gereja. Saat itu Rendy dan ibunya mengendarai sepeda motor Supra Fit BK 5114 KJ. Secara tiba-tiba, dua pria mengendarai sepeda motor Supra BK 6412 AAE menyambar kalung yang tergantung di leher ibunya.
Mengetahui ibunya menjadi korban jambret, Rendy berang dan meminta ibunya turun dari sepeda motor. Rendy langsung mengejar kedua pelaku penjambretan itu. Kejar-kejaran yang terjadi anara Rendy dengan kedua tersangka pun berakhir di Jalan Ngumban Surbakti, Simpang Pemda, Kecamatan Medan Tuntungan. Rendy berhasil mendekati sepeda motor kedua tersangka, langsung menerjang sepeda motor yang dikemudikan kedua tersangka sehingga membuat Rendy dan kedua pelaku terjatuh ke aspal.
Melihat kejadian tersebut, warga yang berada di lokasi kejadian, datang dan beramai-ramai meringkus bahkan membabakbelurkan tersangka yang bernama Reza (26) warga Pasar 3, Tanjung Sari. Sementara rekan Reza yang dikabarkan warga Jalan Sei Serayu berhasil melarikan diri bersama sepeda motor yang digunakan saat menjambret serta kalung emas milik korban juga dibawa lari.
Ayah Rendy, Joni Tarigan (52) yang datang ke lokasi penangkapan membawa tersangka ke Mapolsek Delitua guna mempertanggungjawabkan perbuatannya dan langsung diperiksa oleh pihak kepolisian Polsek Delitua dan sekaligus anak istrinya membuat pengaduan.
Kapolsek Delitua Kompol SP Sinulingga melalui Kanit Reskrim AKP Semion Sembiring saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan kini pelaku sedang diperiksa oleh pihak kepolisian.(mag-5)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Mantan Mahasiswa Gantung Diri


MEDAN- Diduga stres karena dikeluarkan dari Kampus Universitas Negeri Medan, eks Mahasiswa jurusan Sastra, Ardi Tampubolon (29) Warga Lau Balang Kabupaten Karo, memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dapur rumah kontrakannya di Jalan Nilam 17, No 18, Kelurahan Mangga, Medan Tuntungan, Jumat (21/10) sekitar pukul 12.00 WIB.
Anak ke 3 dari 4 bersaudara itu, pertama kali ditemukan teman satu kontrakannya, Tamrin Galingging (28),  yang penasaran mendengar suara handphone milik korban terus berdering tapi tak diangkat. Lantas, Tamrin mencari sumber suara tersebut berasal dari arah dapur rumah kontrakannya. Tamrin terkejut melihat jasad sahabatnya dengan posisi tergantung, menggunakan seutas tali nilon.
Keterangan yang diperoleh, korban nekad mengakhiri hidupnya lantaran korban malu dengan keluarga karena tidak tamat kuliah. Bahkan, korban semakin stres karena ketika dikeluarkan atau Drop Out (DO) dari kampusnya, Universitas Negeri Medan (Unimed) Fakultas Sastra.
Kapolsekta Delitua, Kompol SP Sinulingga membenarkan adanya peristiwa tersebut. (adl)

Rabu, 19 Oktober 2011

Roy Sandi Sembiring warga Delitua main Leng Ditangkap Polisi


MEDAN- Brigadir Efendi Ginting personel Polsekta Helvetia, ditangkap Propam Polresta Medan saat main judi bersama lima rekannya di warung kopi di Jalan Masjid, Kampung Lalang, Selasa (18/10) dinihari pukul 01.00 WIB.
Lima warga yang turut diringkus yakni Ardi Piliang warga Jalan Sei Mencirim, Hengky Sihombing warga Jalan Klambir Lima, Edi Bangun warga Kampung Lalang, Roy Sandi Sembiring warga Delitua dan Zakaria Nasution warga Jalan Klambir Lima.
Penangkapan Brigadir Effendi yang merupakan personel Reserse Polsekta Medan Helvetia ini dipimpin langusng Kasi Propam Polresta Medan AKP Beno Sidabutar. Dari tangan keenam tersangka, diamankan uang tunai sebesar Rp1,4 juta dan dua set kartu joker. Brigader Efendi Ginting bersama lima rekannya diboyong ke Mapolresta Medan untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga melalui Kasi Propam Polresta Medan AKP Beni Sidabutar membenarkan penagkapan personel Reserse Polsekta Medan Helvetia itu. “Ya, dini hari tadi (kemarin, Red) ada kami amankan satu orang personel polisi dari Polsek Helvetia yang sedang bermain leng,” ucapnya.
Menurutnya, penagkapan itu dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dari masyarakat sekitar yang resah dengan aktivitas perjudian di sana. Saat ini anggota polisi tersebut masih diproses dan kasus tersebut saat ini sudah ditangani Unit Judi/Sila Reskrim Polresta Medan.(mag-7)

Sial... Babak belur oleh masa ketahuan ambil ponsel di toko PONSEL milik AWI


Ilustrasi
MEDAN (Berita): Seorang maling yang menyamar ingin membeli casing di salah satu toko ponsel, akhirnya babak belu dihajar massa, Selasa (18/10). Saat itu, Suwandi,23, warga Jalan Karya Kelurahan Karang Berombak mendatangi toko ponsel milik Awi di kawasan Pasa  Delitua dengan berpura-pura membeli casing hand phone.
Namun, Suwandi yang melihat hand phone black berry bold 9000 milik Awi terletak di steling jualannya langsung tergoda untuk mengambilnya. Sedangkan Awi yang ketika itu sibuk melayani pembeli lain, tak menyadari HP miliknya  telah disikat Suwandi. Begitu ia tersentak Suwandi telah kabur dengan sepeda motornya. Tersangka langsung diteriaki Awi maling.
Naas bagi Suwandi akibat terhalang jalanan macet di kawasan tersebut dia langsung dihadang oleh massa dan langsung digebuki hingga babak belur. Tak puas sampai disitu massa mengarak tersangka ke Polsekta Delitua, sambil meneriaki agar dibakar  hidup-hidup.
Kapolsek Delitua Kompol SP Sinulingga membenarkan adanya seorang warga yang diantar massa ke Polsek Delitua dengan tuduhan pencurian. “Untuk sementara kita masih periksa kebenarannya sebagai bukti pemilik HP juga telah kita periksa dan barangbukti lainnya berupa sepeda motor Mio BK 4267 AAH milik tersangka kita amankan,” ujarnya.(aru).

Sabtu, 15 Oktober 2011

Kolam Pancing Junior Sediakan Jasa Panggangan


Ilustrasi
MEDAN- Kolam pancing Junior, menyediakan 4 jenis ikan, mulai dari ikan Bawal sebagai unggulan, ikan Emas, ikan Gurami, dan ikan Nila. Kesemua jenis ikan inilah yang difavoritkan para pemancing. “Berbagai jenis ikan ini sangat disukai para pemancing, dan harga per kilonya mulai Rp25 ribu hingga Rp50 ribu,” ucap Sampe, pemilik kolam.
Seperti kolam pancing pada umumnya, kolam pancing ini juga menyediakan jasa masak untuk para pemancing yang ingin menikmati hasil pancingannya, dan tentu saja dengan harga yang tidak jauh beda dengan ikan hasil tangkapan.
“Kalau mau masak, kita menyediakan jasa goreng, panggang dan lalapan, terserah sayur permintaan pemancing,” ujar nya.
Kolam pancing Junior, yang terletak di Desa Kwala Delitua Pamah, Kecamatan Namorambe ini, bukan hanya sebagai sarana menyediakan kolam pancing saja, tetapi sekaligus tempat penangkaran (ternak) ikan bawal. Karena ternak inilah, persediaan ikan bawal di kolam pancing selalu tersedia.
“Kalau dari kolam, kita tidak terlalu hidup (berkembang, Red), makanya dicari strategi lain untuk dapat menghidupi kolam,” ucap pengelola Kolam Pancing Junior, Sampe Tuah Ginting.
Sebagai pemilik dan penggelola, Sampe selalu menyadari keterbatasan kolam yang disediakannya untuk dapat menarik perhatian pemancing, karena dengan upaya semacam itu (ternak), dapat bersaing dengan kolam pancing yang ada di daerahnya.
“Kolam pancing kita tidak terlalu ramai, kecuali hari sabtu dan minggu,” ucap Sampe.(mag-9)

Rabu, 12 Oktober 2011

Wow... lulusan- lulusan STIKes Deli Husada berangkat bekerja ke Jepang & berpenghasilan 20 juta.

Sumber: http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/10/12/60157/bupati_deliserdang_lepas_24_tenaga_keperawatan/#.TrY2LvRnfDY
Foto: TEPUNG TAWAR Bupati Deliserdang, Drs H Amri Tambunan tepung tawari tenaga keperawatan STIKes Deli Husada, Delitua dan STIKes Medistra Lubuk Pakam yang akan berangkat ke Jepang di Aula Medistra Lubuk Pakam, Senin (10/10) sore. (medanbisnis/ist)
MedanBisnis –Lubuk Pakam. Bupati  Deliserdang, Drs H Amri Tambunan melepas dan menepungtawari 24 alumni lulusan STIKes Deli Husada, Delitua dan STIKes Medistra, Lubuk Pakam yang dikelola Yayasan Rumah Sakit Sembiring akan bekerja sebagai tenaga Kangoshi dan Careworker di Jepang, Senin sore (10/10) di Aula Medistra Lubuk Pakam.
Menurut Ketua Yayasan Rumah Sakit Sembiring, Drs Johannes Sembiring didampingi Direktur STIKes Deli Husada dan Medistra, David Ginting SPd, 24 calon TKI keperawatan  ini  terdiri dari lima orang Kangoshi (perawat) dan 19 orang tenaga Careworker (perawat jompo) yang telah lulus seleksi BNP2TKI Jakarta diantara 200 orang terbaik di seluruh Indonesia.

“Selanjutnya mereka akan mengikuti pelatihan berbahasa Jepang selama  enam bulan  di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa (P4TK Bahasa) di Jakarta, kemudian langsung  bekerja  di Jepang,” kata Johannes.

Dikatakan, dalam pelatihan berbahasa Jepang ini sekaligus dilakukan intervieu dan matching untuk menentukan tempat mereka bekerja di Jepang. Selama dalam pelatihan diberi uang saku Rp 3 juta per bulan dan setelah bekerja  akan diberi gaji Rp 17 juta hingga Rp 20 juta per bulan.

“Sebagai ketua yayasan maupun Direktur STIKes, kita merasa bangga atas prestasi yang diraih anak-anak. Semua ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak terlebih-lebih Pemkab Deliserdang yang senantiasa komit mendukung dunia pendidikan yang menjadi prioritas pembangunan di daerah ini,” papar Johannes Sembiring.

H Amri Tambunan dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada pimpinan STIKes maupun lulusannya yang telah sama-sama menunjukkan prestasinya hingga dapat tampil ke tingkat internasional.

Bupati berharap nantinya tenaga medis tersebut menjadi tenaga-tenaga kesehatan yang handal dan mampu mentransfer ilmu maupun pengalamannya ke daerah asalnya. Apalagi Jepang sebuah negara yang terkenal memiliki tenaga skil dan pengalaman.

Sementara Kepala BP3TKI Medan, Drs Harris Napitupulu MM mengatakan, mereka baru tahun pertama ini mampu mengirim TKI seperti ini dalam jumlah yang besar. “Program ini cukup baik, dimana penempatan dan perlindugannya ada campur tangan pemerintah, sehingga mereka dapat terlindungi. Harapan kita nantinya mereka dapat  mengimplementasikan keterampilannya sekembalinya dari Jepang, sekaligus dapat menjadi sumber kehidupan bagi diri sendiri maupun keluarganya,” papar Harris. ( rinaldi samosir)

Selasa, 11 Oktober 2011

Istri Gubernur secara simbolis menanam 2000 batang pohon di Bantaran Aliran Sungai Deli Delitua


Ketua PKK Provsu Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho di dampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup Provsu Hidayati Msi, secara simbolis menanam 2000 batang pohon di Bantaran Aliran Sungai Deli Delitua, di saksikan Sekcam Delitua, anggota PKK Provsu dan Deliserdang, beserta  masyarakat sekitar, dalam rangka kegiatan Sosialisasi pengelolaan ekosistem Sungai Deli pola DSS Tahun 2011 di Deli Tua Kabupaten Deliserdang, Senin (10/10). ( Berita Sore/Siti Delina  )
MEDAN (Berita): Ketua Tim Penggerak PKK Sumut, Ibu Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, dalam acara sosialisasi pengelolaan ekosistem Sungai Deli pola DSS Tahun 2011 di Deli Tua Kabupaten Deliserdang, Senin (10/10), tersebut mengharapkan semua warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Deli agar mencintai Sungai Deli.
Dalam kesempatan tersebut, Sutias juga menanam secara simbolis pohon jenis mahoni dibantaran sungai Deli di Delitua. Kondisi tanggul sungai semakin tergerus, akibat sedikitnya pepohonan yang menahan terjadinya erosi di sekitar daerah aliran sungai tersebut.
“Ibu-ibu, saya harap tidak ada lagi yang buang sampah ke sungai,” kata Sutias usai menanam pohon secara simbolis yang disaksikan oleh, Kepala Badan Lingkungan Hidup Provsu, Sekcam Delitua, Ibu-ibu Pkk Provsu dan Kab Deliserdang, dan  masyarakat sekitar. Karena, menurut Sutias, banyak hal yang akan diperoleh dari sungai yang bersih dan sehat. Selain sehat, juga akan bisa mempercantik tempat tinggal.
Sutias juga berpesan, kepada BLH Sumut, agar dalam pengadaan penanaman pohon di pinggiran sungai tersebut dipikirkan kembali. “Harus memiliki nilai tambah selain pencegahan erosi,” katanya. Misalnya pohon buah yang bisa berumur panjang. Dan bisa menjadi penghidupan bagi warga sekitar, ujarnya.
Hidayati,MSi Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut mengatakan, Pemerintah Jepang sejak tahun 2002 turut serta dalam pelestarian dan pengembangan kawasan aliran sungai Deli. Berbagai sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Sumut.Terutama pada pengelolaan sampah yang seharusnya tidak dibuang ke sungai. Melainkan dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.
“Kerjasama untuk pelestarian kawasan sungai Deli dengan Jepang sudah dilakasanakan sejak lama,” katanya. Selain itu, juga dilakukan pemantauan kualitas air sungai Deli secara rutin.
Keberadaan kualitas air sungai deli akan sangat berpengaruh kepada kualitas hidup masyarakat yang tinggal di sekitar sungai deli. Sehingga dibentuk sentra-sentra disepanjang sungai deli. Fungsi dan tugas sentra dimaksud untuk memberikan penyuluhan kepada warga khususnya warga yang tinggal di bataran sungai deli mulai hulu hingga hilir. Namun difokuskan mulai dari bagaian tengah, dan hilir sungai.
Pencemaran sungai Deli dimulai dari bagian tengah yaitu yang melalui Kabupaten Deliserdang. Warga diminta untuk menghormati air sungai. Sebab kondisi air bersih semakin berkurang akibat banyaknya air tercemar, terutama air sungai. Tingkat pencemaran dibagian tengah dalam kondisi sedang, sedangkan di bagian hilir masuk pada kategori tinggi. Kandungan logam berat lebih banyak.
Antisipasi  peningkatan pencemaran kata Hidayati lebih efisien jika dilakukan dengan lengsung memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Sebab, dari hasil percobaan yang sebelumnya dilakukan di kawasan Simalingkar dalam dua minggu pencemaran air menurun. “Itu kita peroleh melalui penyuluhan dan pengambilan sampel air sungai,” Ujar Hidayati.
Kegiatan seperti itu sangat diimpikan BLH Sumut yang ingin kembali  digalakkan. Pengukuran limbah dan penyuluhan rutin akan sanggup menurunkan pencemaran. Dalam sosialisasi yang juga menghadirkan seorang pemerhati lingkungan dari Jepang, Masami. Ia menjelaskan kepada anggota PKK Sumut, maupun PKK  Kecamatan Delitua yang diketuai oleh Wisma Lubis Isteri Camat Delitua.
Dalam paparannya, Masami juga menlakukan demo pembuatan kompos dari sisa makanan, sampah organik. Ia juga menjelaskan betapa berbahayanya membuang sampah ke sungai. Bahkan, sebuah botol minuman mineral yang terbuat dari plastik akan terurai sepenuhnya setelah satu juta tahun. Yang terbuat dari kaleng puluhan tahun, dan plastik asoi akan terurai setelah puluhan bulan.Selain itu, Masami dengan logat berbahasa Indonesia yang kurang fasih membuat sesekali peserta sosialisasi tertawa. Suasana terlihat santai namun tetap fokus.(lin)

Senin, 10 Oktober 2011

Tunjangan Guru Delitua


0813973553xxx
Yth Kabid Humas Infokom Deli Serdang Bapak 3 kali buat pernyataan. 1 minggu ini akhir agustus,  2 bulan ini akhir Septmber 3 dan pertengahan bulan ini tanggal 6 Oktober 2011. Coba Bapak sebut tanggal lah jangan omong saja tentang insentif dan tunjangan SBY. Dari guru Delitua Deli Serdang.
APBD Sudah Cair
Untuk insentif dan tunjangan dari APBN sudah mulai diterima guru. Mengenai tunjangan dan insentif dari APBD mohon para guru untuk menunggu. Kami tidak bisa memastikan tanggalnya kapan. Mohon maaf atas keterlambatannya dan terimakasih.
Drs Umar Sitorus
Kabid Humas Infokom Deli Serdang

Sabtu, 08 Oktober 2011

Kolam Pancing Jevena Cocok Bawa Keluarga


Ilustrasi
MEDAN- Kolam Pancing selalu menawarkan hal-hal menarik yang dapat membuat para pemancing berkeinginan memancing di kolam tersebut. Hal yang dapat menarik pemancing itu, mulai dari fasilitas yang diberikan pengelola kolam pancing hingga sambutan diberikan kepada pemancing. Fasilitas inilah yang diberikan kolam pancing Jevena yang terletak di Jalan Wisata Desa Kwala Sei Mei-Mei, Delitua Pamah.
“Kita selalu menerima tamu dengan tangan terbuka, jadi mereka bisa betah mancing di kolam pancing kita,” ujar pemilik kolam M Arif Hutagalung.
Di kolam pancing yang telah beroperasi lebih dari 3 tahun ini, menyediakan kolam kiloan. Dimana isi kolam terdiri dari ikan Gurami, ikan Emas, ikan Patin, ikan Lele dan ikan Nila. “Gurami harganya Rp45 ribu perkilo, Patin Rp30 ribu, sedangkan Nila dan Lele harganya Rp25 ribu perkilo,” ujar Arif.
Selain suasana dan latar kolam pancing, kelebihan lain yang dimiliki kolam pancing ini yaitu, kebersihan dan kerapian kolam, sehingga para pemancing mendapatkan kenyamanan dan betah berada di kolam. “Dengan suasana persawahan, kolam pancing kita susun dengan rapi dan indah, sehingga pemancing lebih betah,” ujarnya.
Kedekatan antara pemilik kolam dan pemancing dapat dilihat dari para pemancing yang sering mengadakan lomba pancing dengan inisiatif sendiri, walaupun kolam ini tidak pernah membuat perlombaan. “Pemancing selalu meminta untuk disediakan tempat, dan mereka akan membuat perlombaan sendiri,” sebutnya.
Di kolam pancing ini, juga sebagai tempat berkumpul dan wisata para pemancing, karena kolam ini memberikan fasilitas untuk para pemancing dan keluarganya, dimana ikan yang dipancing dapat langsung dimasak sesuai selera. “Kita dapat memasakkan ikan yang ditangkap, mau dibakar, digoreng atau lainnya,” ucap Arif.
Kolam pancing yang memiliki luas sekitar 1.500 m ini, juga sangat sejuk, sehingga cocok untuk berekrrasi menghirup udara segar. (mag-9)

Rabu, 05 Oktober 2011

SPBU Dibobol, Rp48 Juta Raib


Ilustrasi
Sumber: http://www.hariansumutpos.com/2011/10/15861/spbu-dibobol-rp48-juta-raib.htm
MEDAN- Kawanan pencuri membobol Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14202149 di Jalan AH Nasution Medan, Senin (3/10). Akibatnya, Hektor P Surbakti (29), warga Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan Medan, pengelola SPBU tersebut mengalami kerugian sekitar 48 juta.
Pencurian itu pertama kali diketahui Nova Peranginangin (26), karyawan Pembukuan SPBU. Saat itu, wanita yang tinggal di Jalan Jamin Ginting, Desa Pertampilan Dusun II, Pancur Batu itu mengecek pendapatan SPBU tersebut.  Namun saat hendak mengambil uang, ternyata tempat penyimpan uang tersebut telah rusak. Setelah diperiksa, uang Rp48 juta hasil penjualan minyak raib. Dengan wajah panik, Nova langsung melaporkan kejadian itu ke Hektor.
Panasaran dengan laporan anak buahnya, Hektor langsung mengecek lemari uang guna memastikan laporan karyawannya itu. Setelah dipastikan, Hektor malaporkan aksi pencurian tersebut ke Mapolsekta Delitua. Sementara Kapolsek Delitua, Kompol SP Sinulingga Sik saat dikonfirmasi membenarkan aksi pencurian tersebut. “Kita masih melakukan penyelidikan,” ujarnya. (mag-7)

Selasa, 04 Oktober 2011

Kapolsekta Deli Tua Kompol SP Sinulingga terima tas titipkan PT Buana Air (NBA) korban pesawat Casa 212 jatuh di Bahorok


MEDAN (Berita) : Setelah selesai evakuasi,  kemarin sore Kapolsekta Deli Tua menyerahkan barang-barang milik korban pesawat Casa 212 yang dititipkan PT Buana Air (NBA) kepada Kapolsek Delitua Kompol SP Sinulingga.
Penyerahan ini langsung dilakukan di RSU Rumah Sakit Adam Malik yang merupakan wilayah Polsek Delitua. “Masih ada 6 tas yang tersisa sampai sekarang belum ada pihak keluarga yang datang untuk mengambilnya,” ujar Kapolsekta Delitua pada Berita kemarin sore di RSU Adam Malik.
Menurutnya, kemungkinan saat ini pihak keluarga korban masih sibuk mengurusi jenazah. Pihak penerbangan telah memberikan kode kepemilikan tas tersebut. “Adapun ciri tas ke enam tersebut tas warna hitam merk polo king, tas wanita warna putih merk Prada, selanjutnya tas wanita kotak-kotak merk Louis Vuiton, tas warna hitam merk Polo Club, tas warna hitam abu-abu merk Desley, tas warna hitam kombinasi coklat merk Polo clasik,” papar Sinulingga.(aru).