Jumat, 27 Mei 2011

Pencuri Sepeda Motor Tewas Dihajar Massa

Pancur Batu, (Analisa)

Seorang tersangka pencuri sepeda motor Yamaha Zupiter milik Suherli (32), warga Dusun V Dusun Tebing Ganjang Desa Durian Tonggal Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, tewas akibat dihajar massa, Kamis (5/5) di Jalan Bungarampe Kelurahan Simalingkar-B Kecamatan Medan Tuntungan.

Menurut keterangan diperoleh, pagi itu korban sedang bekerja di salah satu proyek perumahan Johor Baru City, tiba tiba datang seorang pria mengambil sepeda motornya. Namun, aksi tersangka diketahui korban dan berusaha mengejarnya, tetapi tersangka sudah kabur dengan sepeda motor. Korban berteriak maling dan teman-temannya spontan mengejar tersangka menuju ke arah Simalingkar-B.

Sambil mengejar, korban dan teman-temannya meneriaki maling, hingga tersangka gugup dan tidak tahu lagi ke mana akan menyelamatkan diri. Bahkan sempat menabrak Gapura salah masuk gang, hingga saat hendak berbalik ditabrak teman-teman korban, namun tersangka meninggalkan sepeda motor yang dicurinya dan melarikan diri, tetapi akhirnya tertangkap massa.

Saat ditangkap, tersangka berusaha melawan hingga massa menganiaya tersangka dan akhirnya meninggal dunia.

Warga di sekitar Simalingkar-B selama ini juga merasa tidak asing dengan wajah tersangka yang tewas. Bahkan, warga menduga terjadi aksi pencurian sepeda motor, ternak warga dilakukan tersangka.

Tersangka yang tewas itu, diperkirakan berusia 37 tahun, dengan ciri-ciri kulit sawo matang, perawakan sedang, kepala botak dan ada tato gambar senjata api pada lengan kiri dan tato gambar bunga di betis kanan. Tersangka tewas diduga akibat benturan benda keras dan luka pada bagian kepala belakang, pinggang.

Semula tersiar kabar menyebutkan tersangka memiliki ilmu kebal, karena saat dihajar ratusan warga pelaku tahan pukul, hingga massa makin geram dan menghajarnya, bahkan memasukkan tersangka ke dalam parit.

Polisi tidak menemukan identitas korban tetapi menyita kunci T dan menurut polisi digunakan tersangka mencuri sepeda motor Suherli.

Kanit Reskrim Polsek Deli Tua AKP S. Sembiring didampingi Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu AKP Faidir Chan, SH ketika dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian, membenarkan penemuan mayat tersangka yang belum diketahui identitasnya di kawasan Simalingkar-B, diduga pelaku pencurian sepeda motor .

"Kasus ini masih dalam penyelidikan, barang bukti diamankan dan tersangka yang tewas dibawa ke RSUP H. Adam Malik Medan guna keperluan visum.

Tim Forensik Polresta Medan datang ke lokasi kejadian mengumpulkan, mengidentifikasi semua temuan dalam kaitan kasus itu, katanya.

Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu AKP Faidir Chan,SH menyebutkan, lokasi pencurian sepeda motor milik Suherli di wilayah hukum Polsek Pancur Batu, namun mayat pelaku ditemukan di wilayah hukum Polsek Delitua, ini namanya kerjasama yang baik antar Polsek di jajaran Polresta Medan, tukas Faidir. (dr)

Selasa, 24 Mei 2011

Rel Kereta Api Medan Delitua Solusi Atasi Kemacetan


Kemacetan tanpa Solusi


KEMENTERIAN kordinator perekonomian mengidentifikasi bahwa lalu lintas di jalan raya di enam kota metropolitan di Indonesia sudah sering mengalami kemacetan.
Enam kota metropolitan tersebut diakui Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengalami kemacetan lalu lintas yang luar biasa, katanya usai rapat kordinasi membahas masalah kemacatan lalu lintas di Jakarta, Kamis (19/5). Enam kota yang mengalami kemacetan parah itu adalah DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, Medan dan kota Denpasar. Mengenai pembatasan jumlah kendaraan, ke depan kata Hatta yang akan lebih dikembangkan adalah dengan "electronic road pricing (ERP)". Soal mengatasi kemacetan di Bandung, lanjut Hatta Rajasa akan lebih dikembangkan Bus Way yang sudah ada. Begitu pula jalur kereta api bagian selatan akan dihidupkan lagi. Tentang langkah atasi kemacatan di enam kota itu, tambah Menko Perekonomian banyak sekali di antaranya membangun jalan tol, menghidupkan jalur kereta api dan lainnya.
Apa yang diutarakan Menko Hatta Rajasa, terutama soal kemacatan di kota Medan Metropolitan, sebagai salah satu kota yang disebutkan mengalami kemacatan luar biasa, meski belum separah ibukota Jakarta dan kota besar lainnya di tanah air tapi kota dihuni lebih dua juta manusia itu sudah pantas mendapat perhatian ekstra. Betapa tidak karena meski kemacetan terjadi masih pada jam-jam tertentu serta waktu-waktu tertentu seperti jelang jam masuk anak sekolah dan perkantoran serta pada waktu peringatan hari besar keagamaan di antaranya jelang hariraya Idulfitri, Tahun Baru dan Imlek namun kemacetan terjadi sudah sangat menjengkelkan seolah tak bisa diatasi dan tetap terjadi setiap tahunnya. Sebagaiman terjadi di kawasan Jalan Haryono MT, Cirebon, Pandu, Gatot Subroto dan sejumlah kawasan lainnya, tetap terjadi kemacetan dan tidak pernah ada solusi sehingga kemacetan di kawasan tertentu dan terjadi pada hari-hari tertentu itu sudah jadi rutinitas masyarakat.
Meski masyarakat sudah sangat faham,bahwa di kota ini ada pemerintahan yang bertugas untuk menjalankan roda pemerintahan termasuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, namun khusus pada hari dan kawasan tertentu di kota ini bagai tak memiliki pemerintah yang berwenang mengatasi berbagai persoalan perkotaan. Sebut saja, perlintasan kereta api sebagai salah satu biang kemacatan, meski bisa diatasi dengan membuat jalur rel di bawah tanah, namun hingga saat ini tidak pernah dilakukan. Bahkan perusahaan plat merah itu bagai tak perduli karena hingga hari ini tidak pernah ada rencana mewacanakan kota Medan bebas perlintasan. Begitu pula soal kewajiban menyiapkan lahan parkir memadai bagi gedung perkantoran, hotel dan fasilitas umum lainnya sampai hari ini Walikota Medan bagai tak punya nyali. Sebab masih ada hotel yang diberi izin tanpa menyediakan lahan parkir, dampaknya pelanggan hotel itu parkir di badan jalan sehingga memacatan arus lalu lintas di kawasan tertentu.
Memprihatinkan lagi, kalau di lima kota lainnya yang mengalami kemacetan parah bisa dicarikan solusi seperti di Bandung dengan bus way dan menghidupkan jalur kereta api, tapi di Medan pemerintah kota ini belum terdengar memiliki rencana untuk mengatasi kemacatan di kawasan tertentu. Malah yang ada makin memperparahnya dengan berbagai kebijakan, seperti makin mengintensifkan areal parkir berlapis untuk meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perparkiran. Dampaknya kemacetan tidak bisa dielakkan di kawasan dan pada jam tertentu. Begitu pula soal pedagang kaki lima, akibat kebijakan yang tidak tegas sehingga jalan raya yang seharusnya bebas tanpa pedagang dan dapat dijadikan lokasi parkir kendaraan malah dijadikan areal berjualan.
Selain itu kota Medan yang sudah sangat layak memiliki jalan tol yang membelah tengah kota, kenyataannya hingga hari ini tidak memiliki rencana untuk membuat jalan bebas hambatan seperti itu. Begitu pula jalur kereta api yang menghubungkan antara Medan - Delitua yang sudah ada sejak lama kenyataannya hingga hari ini tidak bisa kembali beroperasi karena jalurnya sudah jadi areal pemukiman masyarakat. Pertumbuhan kenderaan roda empat yang tidak sebanding dengan pembangunan jalan memberikan kontribusi kemacetan pada waktu-waktu tertentu. Hal itu mengingat sangat sulit untuk membatasi akses kenderaan roda empat yang beroperasi menuju inti kota. Ter- masuk posisi sekolah , menjadi salah satu biang kemacetan saat jam-jam masuk dan pulang. Karenanya tidak heran berbagai kalangan sejak jauh hari sudah memprediksi arus lalu lintas di kota seluas 25.510 hektar persegi ini suatu saat akan mengalami kemacatan total, bagai arus yang menyemut terjadi di malam Tahun Baru. Hal itu tak terlepas akibat belum adanya solusi mengatasi persoalan kemacetan di kota Medan.
Sumber: analisadaily

Bupati hadiri perayaan Paskah Gereja Katholik se-Paroki Delitua


Lubukpakam, (Analisa)
Gbr: http://www.kabargereja.tk/2011/05/bupati-deliserdang-terima-panitia.html
Bupati Deliserdang Drs H Amri Tambunan mengajak  umat Katholik kabupaten itu  untuk terus memperkokoh kerukunan antar sesama dan menjaga etika moral generasi muda yang akhir-akhir ini semakin memudar dengan lebih meningkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama.
Ajakan itu disampaikan  Bupati H Amri Tambunan pada perayaan Paskah Gereja Katholik se-Paroki Delitua tahun 2011 dan Festival Paduan Suara Gerejani yang dihadiri 7000-an umat Katholik dan dibuka Bupati dengan memukul gong di komplek Gereja Katholik Pasar III Kecamatan Namorambe, Minggu (22/5). Bupati H Amri Tambunan mengatakan melalui perayaan Paskah harus dimaknai apa sebenarnya dibalik perayaan itu yang tentunya suatu kemenangan dan kebangkitan.
Juga lahirnya gelora kasih sayang, persaudaraan dan kembalinya jati diri umat manusia kepada kodratnya dimana umat Katholik kabupaten ini terutama se-Paroki Delitua  telah menunjukkan kerja keras, kekompakan dan kegembiraan yang mewarnai kerukunan hidup umat beragama.
Ini semua terwujud tentu tidak terlepas dari bimbingan Uskup Agung dan merupakam suatu kebanggaan yang perlu ditiru dimana umat Katholik tidak pernah tertinggal dan tetap tampil dibarisan terdepan untuk percepatan pembangunan dengan jiwa semangat  kemenangan dan kasih sayang,rasa persaudaraan dan kepedulian antar sesama.  
Diucapkan terma kasih atas semuanya dan semoga masa depan masyarakat dan Kabupaten Deliserdang semakin terbentang luas dan cerah kedepan serta terhindar dari noda sekecil apapun dalam ikatan persaudaraan ini,kata bupati H Amri Tambunan.
Ketua Panitia Perayaan Drs Johannes Sembiring,MPd mengucapkan.terima kasih kepada Pemerintah Sumatera Utara khususnya Deliserdang yang telah membimbing umat Katholik selama ini khususnya se-Paroki Delitua.
Khusus kepada Bupati H Amri Tambunan dan staf  diucapkan terima kasih atas program kemanusiaan yang mulia yang diluncurkan yang telah dinikmati hasilnya oleh warga hingga ke pelosok-pelosok pedesaan.
Umat Katholik se-Paroki Delitua akan tetap dan terus mendukung program pembangunan yang diluncurkan Bupati H Amri Tambunan,kata Johannes Sembiring. (sk)
Sumber: analisadaily

Sabtu, 21 Mei 2011

siswa tingkat TK-SLTA Delitua hadiri Gebyar Pendidikan dan Lomba Kreativitas Siswa yang dibuka Bupati





Wakil_bupati_buka_pameran_pendidikan.jpg
TRIBUN MEDAN/DEDY HUSAINI
Wakil Bupati Deli Serdang H Zainuddin Mars, jumat (29/4) membuka dengan resmi Gebyar pendidikan dalam rangkaian menyambut Hari Pendidikan Nasional dan Harkitnas tahun 2011.



Tanjungmorawa, (Analisa)
Bupati Deliserdang Drs H Amri Tambunan menegaskan Gebyar Pendidikan  dan Lomba  Kreativitas Siwa yang digelar  harus dijadikan momentum kampanye  pendidikan  sekaligus   pertanggungjawaban jajaran pendidikan  kepada  masyarakat dan orang tua murid.
Kegiatan yang memperkenalkan hasil yang diajarkan disekolah selama ini harus mampu meraih kepercayaan dan rasa memiliki  warga masyarakat terhadap dunia pendidikan,kata Bupati H Amri Tambunan saat membuka Gebyar Pendidikan dan Lomba Kreativitas Siswa di lapangan Peston Kecamatan Tanjungmorawa,Rabu (18/5).
Kepada siswa yang mengikuti kegiatan diharap menjadikan sarana ini sebagai pemacu semangat dan tekad untuk meraih prestasi agar kelak mampu berdiri dengan kepala tegak menggambarkan semangat para pahlawan pejuang bangsa dulu dan tampil gagah dalam memimpin bangsa ini kedepan,kata Bupati H Amri Tambunan.
Kegiatan berlangsung tiga hari menampilkan stand pameran dan lomba tari daerah.diikuti siswa tingkat TK-SLTA dari enam kecamatan, Tanjungmorawa,STM Hilir,STM Hulu, Delitua,Sibirubiru dan Patumbak.
Pada kesempatan itu,Bupati H Amri Tambunan menyerahkan penghargaan kepada  tokoh Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan Tanjungmorawa diantaranya kepada  PT Sosro,PT Sukses Makmur,PT Olaga Food,PT Jasa Marga, Kemala Dewi ,SH dan dr Nurhayati serta melantik 400 dokter cilik se-Kecamatan Tanjungmorawa.  Dalam kegiatan kali ini juga digelar Seleksi  Olympiade Sains Nasional, Seminar pendidikan karakter bagi seluruh Kepala SD Negeri dan Swasta se-Kecamatan Tanjungmorawa,gerak jalan santai semua tingkatan sekolah dan guru. (sk)


Jumat, 13 Mei 2011

Wanita Cantik dan Sabu 53 Gram Lebih Diamankan Polsek Delitua


http://www.analisadaily.com

Medan, (Analisa).
 Kapolsek Delitua, Kompol SP Sinulingga didampingi Kanit Reskrim, AKP Semion Sembiring menggiring tersangka kasus sabu ke ruangan juru periksa (juper), Kamis (12/5).
Peredaran narkotika jenis sabu-sabu antar provinsi berhasil digagalkan petugas Polsek Delitua di Terminal Amplas Medan, Rabu (11/5) sekira pukul 16.00 WIB. Seorang wanita cantik berinisial WN alias Wiwin (26) warga Jalan Denai, Gang II, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Sukaramai, Kecamatan Medan Denai dan sabu-sabu seberat 53,73 gram diamankan.
Keterangan diperoleh wartawan menyebutkan tersangka diamankan atas informasi masyarakat ada seorang wanita cantik dicurigai membawa bungkusan diduga berisi sabu-sabu yang dikemas dalam bungkusan plastik dalam tasnya.
Mendapat informasi itu, petugas Polsek Delitua langsung melakukan pengintaian terhadap tersangka. Petugas terus mengikuti gerak gerik tersangka sampai ketujuannya di Terminal Amplas Medan. Begitu tersangka naik ke bus tujuan Muara Bungo, Jambi, petugas kemudian mendatangi bus itu dan langsung membekuk tersangka.
Ketika dibekuk wanita cantik itu sempat memberontak, sehingga mengundang perhatian pemuda setempat. Namun setelah diperiksa petugas dan diketaui ada sabu-sabu dalam tasnya, pemuda setempat pun pergi meninggalkan lokasi. Petugas langsung membawa tersangka ke Mapolsek Delitua.
Kepada wartawan tersangka mengakui membawa sabu-sabu senilai puluhan juta rupiah dengan berat 53,73 gram dari seorang narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta bernama D.
Aksi pengiriman itu sudah tiga kali berhasil dijalankan tersangka dengan ukuran berat yang sama, ke Muara Bungo, Jambi. Dalam pengakuannya sebagai kurir tersangka menerima upah sebesar Rp5 juta yang diterima setelah barang haram itu berhasil diantarkan ke tempat pengiriman.
Penjahit
WN yang merupakan janda beranak satu mengaku bekerja sebagai penjahit di rumahnya Gang Dua, Jalan Denai Medan. Dirinya mengenal D pemilik sabu melalui pacarnya bernama I yang juga narapidana di lembaga pemasyarakatan itu.
Tersangka dikenalkan oleh temannya saat berkunjung ke lembaga pemasyarakatan beberapa bulan lalu. I mengenalkan D kepada WN yang akhirnya bersedia menjalankan bisnis sebagai kurir sabu antar provinsi.
Sistem peredaran sabu dari LP ke WN disusun dengan sangat rapi, tersangka hanya menunggu di rumah Jalan Denai Medan setelah dihubungi D melalui ponsel. Lalu datang seseorang pria tidak dikenal mengendarai becak bermotor mengantarkan sabu-sabu ke rumah tersangka lengkap dengan tiket dan uang jalan secukupnya.
Setelah selesai tugasnya, pria yang mengantarkan barang haram itu pergi dan selanjutnya tersangka berangkat sendiri dengan becak bermotor menuju ke Terminal Amplas Medan. Sesampai di terminal itu, tersangka naik angkutan yang telah tertera sesuai dengan tiket yang telah diberikan menuju Muara Bungo, Jambi.
Namun ketika barang haram itu hendak diantarkan ke tujuan tersangka keburu dibekuk petugas saat berada di dalam bus di Terminal Amplas, Rabu sore, tuturnya sembari mengatakan, dirinya melakukan pekerjaan ini karena tergiur uang yang ditawarkan D.
Kapolsek Delitua Kompol SP Sinulingga didampingi Kanit Reskrim, AKP Semion Sembiring saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (12/5) di ruang kerjanya membenarkan telah mengamankan seorang wanita dan sabu-sabu seberat 53,73 gram. "Kasus ini masih dalam penyidikan dan pengembangan," ucap Kapolsek. (bara)
Sumber: http://www.analisadaily.com

Lampu tidak ada kanal untuk pacaran

Medan, (Analisa)
Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra Bulan Bintang Reformasi, Iman B Nasution SE menyatakan akan memperjuangkan terbentuknya Polsek Medan Johor. Hal ini dibutuhkan untuk mengatasi dan memberikan pelayanan keamanan bagi masyarakat Kecamatan Medan Johor dan Medan Polonia.
Hal itu dikemukakan Iman B Nasution yang juga Anggota DPRDSU dari daerah pemilihan Kota Medan, disela-sela melakukan reses ke Kecamatan Medan Johor, Medan Polonia, Rabu (11/5). Reses Iman B Nasution dihadiri Sekretaris Kecamatan Medan Johor, Khoiruddin Rangkuti diikuti ratusan warga Kecamatan Medan Johor dan Medan Polonia.
Dalam reses, warga menyampaikan keluhan kepada Iman B Nasution tentang minimnya pelayanan keamanan diterima masyarakat Kecamatan Polonia dan Medan Johor. Sebab warga mengaku, jika ingin melaporkan dan adanya persoalan keamanan, warga terpaksa harus jauh-jauh menyampaikannya ke Polsek Delitua.
Sehingga hal itu membuat tingkat pengawasan keamanan diberikan kepolisian kurang maksimal dirasakan bagi warga Kecamatan Medan Johor dan Medan Polonia. "Untuk itu, kami mohon kepada bapak Iman Nasution, agar mampu mengusahakan terbentuknya polsek terdekat di kawasan Medan Johor dan Medan Polonia,"kata seorang warga.
Selain mengusulkan terbentuknya Polsek Medan Johor, Iman B Nasution juga mengusulkan kepada Pemko Medan, untuk membangun taman kota di kawasan kanal Medan Johor. Untuk itu, lanjut politisi Partai Gerindra Sumut ini, Pemko Medan harus memperbaiki infrastruktur jalan di kawasan kanal Medan Johor hingga tembus ke kecamatan Medan Amplas.
Iman juga meminta kepada Pemko Medan, agar menyediakan lampu penerangan jalan di kawasan kanal.Sebab akibat tidak ada penerangan jalan di kawasan kanal membuat kawasan tersebut dijadikan kaum remaja sebagai lokasi pacaran bahkan perbuatan maksiat."Bahkan di kawasan kanal tersebut sering terjadi tindakan kriminal seperti perampokan, akibat tidak adanya penerangan jalan,"sebut Iman Nasution.
Jembatan
Lebihlanjut Iman juga menyampaikan permohonan warga kepada Pemko Medan, untuk memperbaiki dan membangun jembatan lama Titi Kuning. Jembatan tersebut perlu dibangun, mengingat jembatan tersebut selain sebagai penghubung bagi warga dari dan menuju Namorambe-Medan, juga memiliki historis (sejarah) penting bagi masyarakat Titi Kuning.
Iman juga menyampaikan, dalam kunjungan resesnya ia menerima banyaknya keluhan warga di Kecamatan Medan Johor yang belum tersentuh program bantuan pemerintah. Serta masih banyak ditemukannya masyarakat miskin yang belum merasakan bantuan pemerintah di bidang kesehatan seperti Askeskin dan Jamkesmas.
Selanjutnya di Kecamatan Medan Polonia, Iman Nasution juga menerima keluhan tentang dampak pembangunan Central Bussines District (CBD) Polonia, yang membuat infrastruktur jalan di kawasan CBD rusak parah. Hal itu akibat lalu lalang kenderaan truk pengangkut bahan material bangunan CBD.
"Kita akan minta penjelasan dan pertanggungjawaban dari Dinas Perbuhungan, mengapa truk-truk besar melebihi tonase bebas masuk di kawasan CBD. Apalagi lalu lalang saat jam-jam sibuk warga pergi dan pulang beraktifitas, sehingga membuat arus lalu lintas di kawasan tersebut macet total,"kata Iman Nasution yang jugta Anggota Komisi D DPRDSU.
Selain itu, Iman juga menerima keluhan warga Sari Rejo tentang belum keluarnya sertifikasi kepemilikan tanah mereka. Warga juga mengeluhkan masih adanya gedung sekolah di Sari Rejo kondisinya kurang layak.(di)
Sumber: http://www.analisadaily.com

Rabu, 11 Mei 2011

Kaitan Tirtanadi Delitua dan Bandara Kuala Namu


Pembebasan Lahan Hambat Air Tirtanadi Ke Bandara Kualanamu

MEDAN (Berita): PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara sudah menyiapkan alokasi air 35 liter per detik dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Limau Manis, Tanjungmorawa untuk kebutuhan di Bandara Kualanamu dan masyarakat sekitarnya.
Direktur Utara PDAM Tirtanadi Ir Azzam Rizal, MEng kepada wartawan di Medan Selasa (10/5) malam mengatakan air dari Limau Manis itu sudah ada pipanya sepanjang 12 km dari Limau Manis menuju Bandara Kualanamu. Namun tinggal 1,2 km lagi yang belum terpasang karena terhambat pembebasan lahan. “Kita sudah siapkan air dan pipanya tapi gara-gara pembebasan lahan sampai sekarang masih terhambat sampai ke Bandara Kualanamu,”" tegas Azzam.
Dia berbicara kepada wartawan usai pertemuannya dengan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sumut Drs M Syahrir dan para Pemimpin Redaksi media cetak di Medan antara lain Pemimpin Redaksi Harian Waspada H Prabudi Said, Pemimpin Redaksi Harian Analisa H Sofyan, Pemimpin Redaksi Harian SIB Immanuel Panggabean, Pemimpin Redaksi Harian Gebrak H Ronny Simon, Pemimpin Redaksi Harian Mandiri H Sulben Siagian dan Pemimpin Redaksi Harian Bersama Semangat Sembiring. Azzam saat itu didampingi Direktur Administrasi dan Keuangan H Ahmad Thamrin, SE,MPsi, Direktur Perencana dan Produksi Ir H Tamsil Lubis dan para kepala divisi.
Azzam berharap pembebasan lahan untuk jalur pipa akan cepat selesai agar mampu memenuhi kebutuhan air di Bandara dan masyarakat sekitarnya. Saat ini total produksi air PDAM Tirtanadi mencapai 5.250 liter per detik yang berasal dari enam yakni IPA Sibolangit, Hamparan Perak, Sunggal, Delitua, Limau Manis dan Tirta Lyonais (TLM).
Menurutnya dengan debit 5.250 liter per detik, jumlah pelanggan untuk Medan sekitarnya yang terlayani mencapai 365.000 dengan cakupan pelayanan 73 persen. Sesuai program Millenium Development Goals (MDG’s), tahun 2015 cakupan pelayanan air di perkotaan 80 persen dan pedesaan 60 persen. Dengan demikian Tirtanadi harus mengejar penambahan cakupan pelayanan 7 persen sampai tahun 2015 nanti. “Untuk mencapai cakupan pelayanan 80 persen pada tahun 2015 perlu kerja keras dengan menambah produksi air,” katanya.
Ia menjelaskan penambahan 7 persen cakupan pelayanan berarti harus tambah produksi air sedikitnya 2.000 liter pe detik sehingga mampu memenuhi 100.000 sambungan rumah (pelanggan). Tirtanadi tidak bisa bekerja sendiri tapi perlu dukungan pihak swasta dan pemerintah.
Oleh karena itu, ia berharap dana penyertaan modal Pemprovsu sesuai Perda tentang PDAM sebesar Rp400 miliar dan kini sisanya sekira Rp270 miliar harus diselesaikan dalam lima tahun dengan minimal Rp55 miliar setahun. Dana itu untuk membiayai sarana dan prasarana guna meningkatkan pelayanan air bersih kepada pelanggan.
Tahun 2011 ini, tambahnya, sedang proses penambahan debit 500 liter per detik di IPA Sunggal, sekarang produksinya masih 1.700 liter per detik sehingga diharapkan total produksinya nanti mencapai 2.200 liter per detik. Selain itu target penambahan lima sumur bor.
Ketua PWI Cabang Sumut Drs M Syahrir berharap selain orientasi bisnis, Tirtanadi hendaknya berjiwa sosial. Apalagi air yang tidak bisa ditawar-tawar lagi merupakan kebutuhan hidup orang banyak. (wie)
Sumber: http://beritasore.com

Minggu, 08 Mei 2011

Dianiaya lalu Tewas Mengapung di Laut


Ilustrasi


Medan, (Analisa)
Seorang anak buah kapal, Arif (28) warga Tanjungbalai ditemukan tewas terapung di laut tepatnya dibawah stekeer IV PT PAS Jalan Gatsu Kelurahan Pondok Batu Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (5/5) sekitar pukul 06.30 WIB.
Jenazah di evakuasi ke RSU Pirngadi Medan, Jumat (6/5) pukul 07.00 WIB untuk dilakukan otopsi. Saat ditemukan nelayan, ktubuh sudah membusuk dan mengapung. Nelayan melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Sektor Pandan.
Menurut keluarga korban, Farida Hanum (67) warga Delitua keluarganya yang di Tanjungbalai ditelepon seorang pria tak dikenal yang menyatakan kematian korban. Lalu keluarganya tersebut menelpon Farida.
"Adik ipar saya di Tanjungbalai memberitahu kalau Arif sudah meninggal. Jenazahnya ditemukan di laut Kawasan Sibolga. Namun, orang yang menelepon itu tidak mau menyebutkan nama dan identitasnya," sebut Farida.
Bermasalah
Orang itu juga memberitahu kalau seminggu lalu, Arif ke Sibolga karena punya masalah sama teman kerjanya. Namun beberapa hari kemudian, korban menghilang dan tidak diketahui keberadaanya. Ternyata korban ditemukan sudah tewas dan dibawa Petugas kepolisian ke rumah sakit daerah Pandan.
"Jenazahnya di bawa ke rumah sakit kawasan Pandan, lalu di evakuasi ke Pirngadi. Si penelepon tidak bisa dihubungi lagi. Nomornya juga tidak aktif," ucap Farida.
Menurutnya, biasanya korban kerja di Belawan jadi anak buah kapal. Dia mengenali tubuh korban dari tato motif batik di kaki kiri.
Kepala Forensik RSU Pirngadi Medan, Surjit Singh SpF menjelaskan jenazah telah mengalami proses pembusukan. Ditemukan tewas tenggelam atau drowning. Dilihat dari kondisinya, diperkirakan tewas sekitar tiga hari lalu. Diduga korban tewas setelah mengalami penganiayaan karena ditemukan tanda kekerasan pada leher dan kepala. (nai)
Sumber: www.analisadaily.com

Jumat, 06 Mei 2011

Pencuri Sepeda Motor Tewas Dihajar Massa

Pancur Batu, (Analisa) 
Seorang tersangka pencuri sepeda motor Yamaha Zupiter milik Suherli (32), warga Dusun V Dusun Tebing Ganjang Desa Durian Tonggal Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, tewas akibat dihajar massa, Kamis (5/5) di Jalan Bungarampe Kelurahan Simalingkar-B Kecamatan Medan Tuntungan. 
Menurut keterangan diperoleh, pagi itu korban sedang bekerja di salah satu proyek perumahan Johor Baru City, tiba tiba datang seorang pria mengambil sepeda motornya. Namun, aksi tersangka diketahui korban dan berusaha mengejarnya, tetapi tersangka sudah kabur dengan sepeda motor. Korban berteriak maling dan teman-temannya spontan mengejar tersangka menuju ke arah Simalingkar-B.

Sambil mengejar, korban dan teman-temannya meneriaki maling, hingga tersangka gugup dan tidak tahu lagi ke mana akan menyelamatkan diri. Bahkan sempat menabrak Gapura salah masuk gang, hingga saat hendak berbalik ditabrak teman-teman korban, namun tersangka meninggalkan sepeda motor yang dicurinya dan melarikan diri, tetapi akhirnya tertangkap massa.

Saat ditangkap, tersangka berusaha melawan hingga massa menganiaya tersangka dan akhirnya meninggal dunia.

Warga di sekitar Simalingkar-B selama ini juga merasa tidak asing dengan wajah tersangka yang tewas. Bahkan, warga menduga terjadi aksi pencurian sepeda motor, ternak warga dilakukan tersangka.

Tersangka yang tewas itu, diperkirakan berusia 37 tahun, dengan ciri-ciri kulit sawo matang, perawakan sedang, kepala botak dan ada tato gambar senjata api pada lengan kiri dan tato gambar bunga di betis kanan. Tersangka tewas diduga akibat benturan benda keras dan luka pada bagian kepala belakang, pinggang.

Semula tersiar kabar menyebutkan tersangka memiliki ilmu kebal, karena saat dihajar ratusan warga pelaku tahan pukul, hingga massa makin geram dan menghajarnya, bahkan memasukkan tersangka ke dalam parit. 

Polisi tidak menemukan identitas korban tetapi menyita kunci T dan menurut polisi digunakan tersangka mencuri sepeda motor Suherli.

Kanit Reskrim Polsek Deli Tua AKP S. Sembiring didampingi Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu AKP Faidir Chan, SH ketika dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian, membenarkan penemuan mayat tersangka yang belum diketahui identitasnya di kawasan Simalingkar-B, diduga pelaku pencurian sepeda motor . 

"Kasus ini masih dalam penyelidikan, barang bukti diamankan dan tersangka yang tewas dibawa ke RSUP H. Adam Malik Medan guna keperluan visum.

Tim Forensik Polresta Medan datang ke lokasi kejadian mengumpulkan, mengidentifikasi semua temuan dalam kaitan kasus itu, katanya.

Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu AKP Faidir Chan,SH menyebutkan, lokasi pencurian sepeda motor milik Suherli di wilayah hukum Polsek Pancur Batu, namun mayat pelaku ditemukan di wilayah hukum Polsek Delitua, ini namanya kerjasama yang baik antar Polsek di jajaran Polresta Medan, tukas Faidir. (dr)